Di tanggal 13 Agustus nya, kami kembali melanjutkan pekerjaan yang belum terselesaikan di hari sebelumnya. Hari itu pula, seharunya beberapa orang dari regu putra, termasuk gwa, ikut serta membangun gapura nusantara (gapura garuda) yang digadang-gadang sebagai gapura terbesar yang pernah dibuat dari bambu di Indonsia. Namun, entah mengapa gapura tersebut tidak jadi didirikan (kalau tidak salah). Tapi kami berhasil mendirikan tenda putra serta menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan kemarin.
Selain
membangun tenda, kami juga membuat pagar serta gapura kavling kontingen cabang
yang terbuat dari bambu dan tali saja. Dan kalau ditanya, apa pekerjaan yang
paling memakan waktu? Jawabannya adalah pagar kavling, karena kami harus
menamcapkan satu demi satu bambu serta membuat simpul untuk menghubungkan satu
bambu dengan bambu lain yang ditengahnya terdapat sebilah bambu yang telah
dipotong sehingga membentuk pola “X”. Dan pekerjaan terberat adalah membangun
gapura kavling. Sebab, kami harus membangun gapura dengan cukup banyak bambu yang
kemudian harus kami diri tegakkan dengan cara ditarik.
Di
malam harinya, gwa menyiapkan seragam pramuka lengkap serta sepatu pantofel
untuk upacara esok hari.
Regu putra kontingen Jakarta Pusat berfoto di depan gapura kavling. |
No comments
Post a Comment