Thursday, June 12, 2014

Seragam Serdadu VOC 1600-1650 (VOC Uniform)


Gaya pakaian tentara Eropa awal abad 17 - Army Museum Stockholm
Sangat disayangkan masih ada beberapa buku sejarah perjuangan bangsa yg salah dalam mengilustrasikan seragam VOC. Bahkan ada diorama sebuah museum yg menggambarkan pertempuran antara kerajaan Nusantara abad 17 melawan tentara Belanda dari abad ke 19.

Hal ini mungkin dikarenakan minimnya (bahkan saya belum menemukan) literatur yg khusus membahas tentang seragam tentara VOC. Dengan sedikit riset kita dapat menemukan gaya berpakaian VOC saat itu dengan melihat gaya berpakaian di Belanda pada masa yang sama. Meskipun begitu jarak yang jauh dan minimnya pasokan dari Eropa bisa jadi pakaian orang-orang di koloni VOC agak sedikit ketinggalan zaman di bandingkan di Eropa sana.

Sampai dengan pertengahan abad 18 tentara VOC tidak berseragam. Pakaian tentara masa itu adalah sama dengan pakaian umum sehari-hari. Di negara2 Eropa saat itu konsep seragam belum diterapkan.

Pada saat itu di Eropa Barat sedang berkecamuk Eighty Years War atau Thirty Years War atau bisa juga disebut Perang Kemerdekaan Belanda dari Spanyol.  Karena seringnya mobilisasi massa dari rakyat maka pakaian tentara saat itu adalah pakaian pribadi masing2. Kalaupun ada, seragam diterapkan secara terbatas hanya pada beberapa pasukan khusus saja, misalkan pasukan pengawal raja atau bangsawan.

Sekitar tahun 1600-1625


Kejadian di Nusantara :
1596 – Cornelis de Houtman tiba di Banten
1602 – Pos dagang Belanda di Gresik
1603 – Pos dagang Belanda di Banten
1611 – Pos dagang Belanda di Jayakarta
1616 – VOC mengirim ekspedisi militer ke Banda
1619 – Belanda menaklukan penguasa Jayakarta dan mulai memperkuat benteng Batavia
1620 – VOC membantai orang-orang Banda

Ilustrasi pertempuran Neuwport di Belanda 1600
Kedatangan Belanda di Srilanka 1602

Kedatangan Belanda di Banten, gambar dibuat sekitar tahun 1640an

Gaya pakaian prajurit rakyat Belanda sekitar tahun 1600-1625

Pakaian prajurit atau rakyat kebanyakan
  • Bagian dalam memakai shirt, diluar dilapisi doublet: yaitu jaket dengan panjang sepinggang atau lebih sedikit, berlengan panjang atau tanpa lengan, warna dan model bervariasi. Atau menggunakan jerkin: yaitu rompi kulit.
  • Kerah lebar bahan linen berwarna putih
  • Celana pendek ¾ agak longgar dan mengecil di bawah lutut atau dibiarkan terbuka di bawah lutut mirip celana ¾ zaman sekarang.
  • Kaus kaki panjang menutupi betis dan bersepatu pendek.
Prajurit sedang membopong perwira / bangsawan

Pakaian bangsawan, atau kalangan menengah atas
  • Bagian dalam memakai shirt, dilapisi doublet yang lebih mewah dengan model sayatan pada lengan sehingga terlihat lengan shirt di dalamnya. Model dan warna bervariasi.
    Salah satu contoh doublet dengan sayatan di lengan
  • Kerah model ruff: yaitu kain kaku berlipat yang melingkari leher
  • Celana stocking panjang dilapisi celana pendek di atas lutut terbuat dari kumpulan pita2 kain yang dibentuk menggelembung, disebut trunk hose
  • Memakai sepatu pendek atau sepatu boots tinggi

Celana trunk hose

Karena pakaian masing2 pihak sama-sama bervariasi, untuk membedakan mana kawan atau lawan biasanya mereka menggunakan warna sebagai tanda. Orang Belanda umumnya menggunakan tanda warna orange (atau komposisi orange-putih-biru warna bendera mereka saat itu). Tanda biasanya berupa kain yang diselempangkan di bahu atau dililitkan di pinggang atau berupa warna pada hiasan bulu2 di topi.
Rambut; gaya rambut saat itu adalah dipotong pendek tidak sampai menutupi leher.
Penutup kepala; topi bervariasi tetapi topi model capotain yaitu topi dengan pinggiran tidak telalu lebar dan kepala tinggi sedang trend saat itu.

Capotain Hat
Perlengkapan Militer
Helm; helm yang digunakan bervariasi, tetapi umumnya orang Belanda menggunakan helm jenis cabasset. Walaupun begitu ada juga yang menggunakan helm morion Spanyol. Helm jenis cabasset sendiri sangat banyak variasinya. Untuk pasukan berkuda mereka biasanya menggunakan helm jenis lobster tail.

Salah satu varian helm cabasset
Baju Zirah (Armor); Baju zirah cukup mahal harganya, karenanya hanya kaum bangsawan atau kelas atas saja yg sanggup membeli baju zirah lengkap. Pasukan yang dilengkapi baju zirah adalah pasukan kavaleri berat, selain itu pasukan bertombak (pikemen) juga dilengkapi dengan baju zirah meskipun hanya menutupi bagian badannya saja.
Persenjataan;
  • Tombak panjang untuk pikemen (pasukan tombak)
  • Pedang; hampir semua tentara melengkapi diri dengan pedang, pedang umumnya digantungkan di sabuk pinggang.
  • Senjata api; tipe arquebus matchlock adalah yg paling banyak digunakan, selain itu tipe snaphaunce yang lebih modern juga sudah digunakan. Snaphaunce adalah prototype awal dari flintlock, dari sinilah asal kata “senapan” yg kita gunakan. Pasukan senapan disebut musketeer. Musketeer biasanya menggunakan sabuk bandolier untuk menggantungkan mesiu dan peluru, sabuk ini diselempangkan di bahu kiri.
Musketeer Belanda menggunakan helm dan arquebus (1608)


Pikemen Belanda di tengah ber baju zirah, kiri dan kanan musketeer (1618-1648)

Pikemen berbaju zirah (1618-1648)
Arquebus dan bandolier

Sekitar tahun 1625-1650
Kejadian di Nusantara :
1628 – Mataram menyerang Batavia
1629 – Serangan kedua Mataram ke Batavia
1633 – VOC menyerang Banten
1637 – VOC menyerang Ternate
1641 – VOC mengusir Portugis dari Malaka, Kerajaan Hitu Ambon menyerang VOC
1646 – VOC menaklukan kerajaan Hitu



Pertempuran Breda 1625 karya Diego Velazquez dibuat sekitar 10 tahun setelah kejadian (1635)


Gaya pakaian Koloni Belanda di Amerika (1630)
Kompi Maegre 1633 karya Frans Hals


The Nightwatch by Rembrandt dibuat tahun 1646

Tentara sedang merayakan perdamaian, Amsterdam 1648, karya Bartholomeus van der Helst

Gaya pakaian prajurit rakyat Belanda sekitar tahun 1625-1650

Secara umum gaya berpakaian tidak terlalu banyak berubah dari masa sebelumnya :

Lukisan Frans Hals, mengambarkan seorang perwira tahun 1624 mengenakan kerah linen berenda
  • Celana model trunk hose mulai ditinggalkan, para bangsawan tampil lebih sederhana dengan model celana pendek seperti rakyat kebanyakan, hanya saja dengan bahan dan motif yang lebih mewah tentunya.
  • Kerah kaum bangsawan model ruff yg kaku menghilang, digantikan kerah bahan linen berenda yang lebih lembut, baik itu berbentuk lipatan atau melebar saja seperti rakyat umumnya.
  • Topi bergaya baroque yaitu bagian pinggiran sangat lebar dengan kepala rendah dan dihiasi bulu2 angsa berwarna-warni menjadi populer menggantikan topi capotain. 
    Baroque Hat
  • Pedang, ada yang di gantung menggunakan baldric yaitu sabuk dari kulit atau kain yang diselempangkan di bahu kanan menyilang ke pinggul kiri dan ada juga yang menggantungkan pedang di sabuk pinggang.
Tentara Kolonial Belanda (1640)

Nah dari sini kita bisa bayangkan seperti apa VOC sewaktu melawan pasukan Mataram di Batavia, tentunya tidak berseragam ala Napoleonic di tahun 1800an

No comments

© KATABANGJAKA