Tuesday, April 26, 2016

Rusak, Rusak, Dan Rusak

Huh.... Pusing, pusing dan pusing yang sekarang gue rasa kan. Awalnya hanya handphone gue yang rusak. Deg degan banget, karena takut diomelin sama bokap. Makanya gue umpetin tuh handphone diatas rak buku gue. Ceritanya, waktu itu gue maen handphone dikamar. Saat itu adzan magrib berkumandang. Gue mau mandi, ga tau kenapa, bukannya mandi gue malah guling gulingan dikasur, locat loncatan, dan akhirnya, dengan tidak kesengajaan handphone gue tertindih oleh sikut gue, dan ketika gue liat, keadaannya sudah retak. Awalnya memang bagian atas saja yang lumpuh, namun ketika gue kesel dan gue pencet dengan sekeras tenaga, eh, malah lumpuh total handphone gue. Dan gue pun panik sepanik paniknya orang panik. Dengan akal yang pas pasan gue ambil obeng, gatau juga harus diapakan, alhasil gue pasrah dan, handphone itu gue geletakan begitu saja diatas rak buku, dengan retakan kaca yang terlihat.

" Kak, handphone kamu kenapa gak dipake lagi, rusak? " tanya bokap gue
" Nggak, ada dikamar " jawab gue
" Kalo nggak dipake, mending buat ayah aja sini, ayah yang pake " ujarnya
Dengan rasa deg degan gue jawab " Yaudah"

Setelah ditanya tanya, akhirnya gue keluar dan buru buru pergi, bareng temen gue. Bukannya untuk menghidar dari bokap gue, tapi sebelum itu memang gue udah janjian sama dia.

" Yaudah aka jalan dulu " ujar gue
" Eh, entar dulu, password handphone kamu apa? Kan ayah gatau. " tanya bokap gue
 Dan tak lama itu ibu gue nanya " Emang mau kemana? "
Gue jawab " Mao ke rumah temen, di radio dalem "
" Oh, yaudah ati ati, sama siapa? " tanyanya lagi
" Iya, sama temen " jawab gue
Dengan cepat bokap gue bilang " Eh, entar dulu, ini passwordnya "
" Yaudah entar aka kirim skrinsutnye ke bbm ibu " jawab gue

Dan ini ketiga kalinya handphone gue rusak. Tentu rasa panik terus menghantui gue.

Ketika gue pulang dari rumah temen gue, dengan sigap gue langsung masuk kamar dan tertidur dengan lelap. Selain capek, itu juga menjadi strategi gue agar tidak ditanyain sama bokap gue. Soalnya gak cuma handphone rusak doang, tapi megaphone bokap gue juga ketinggalan ditempat acara puncak HUT Jaktenabang, dan sampe sekarang gue belom ambil.

Ketika malem, gue bangun, ternyata bokap gue masih bangun. Namun bokap gue bilang " Itu hape kamu masih dipake ga? ", dan gue jawab " nggak ".

" Yaudah, masih ada yang penting ga tuh? Ayah mau apus apusin soalnya. " Tanyanya
" Nggak tau, ntar aja " jawab gue

Ketika bokap gue tidur, gue ambil hape gue, dan ternyata hapenya itu udah mulus seperti semula. Padahal seinget gue, gue belum bilang dan gue belum service itu hape. Gue pun nyesel karena terlanjur bilang, kalo itu hape buat ayah gue.

Dan sekarang gue kembali, galau karena tab gue yang satu itu rusak. Nggak parah sih, cuma ga bisa di chager, tapi tetep aja bikin gue deg degan. Ok, thank you udah baca artikel gue yang ini, nanti kalo ada artikel lagi, jangan lupa dibaca ya. Bye

Wednesday, April 20, 2016

Jadi Panitia Diacara HUT Jakmania Tenabang

Tahun ini Jakmania Tenabang merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Dan gue, sebagai anggota Jakmania Tenabang ikut serta merayakannya. Dan yang spesial, tahun ini The Jak Tenabang membuat acara musik, dan gue jadi panitianya. Heheheee. Seneng banget bisa jadi panitia diacara itu. Acara mulai dari jam 13.00 s/d selesai. Namun karena gue harus mengikuti seleksi Jambore Nasional (JAMNAS) maka gue izin dateng telat.

Gue dateng, sekital pukul 14.00 WIB. Acara sudah berjalan. Ketika dateng gue langsung memakai id card panitia. Tugas gue jadi photograper sesaat, mungkin bisa dibilang " fake photograper " hehehe. Ya, gue memang jadi seksi humas dan dokumentasi diacara tersebut. Cekrek, cekrek, itu tugas gue, hahaha. Tapi yang menyakitkan ialah. Gue cuma sekali difoto. Kasian amat yak.

Acara yang betemakan " Tenabang Kampung Kite - Betawi Budaye Kite - Persija Klub Kebanggaan Kite " maka acara disiang harinya itu acara yang bersangkutan dengan budaya Betawi dan keagamaan. Seperti, pertunjukan pencak silat, marawis, penampilan dari kojek. Nah ketika malam harinya memang acara yang bersangkut paut dengan Jakmania seperti acara musik yang diisi oleh band band The Jakmania. Gondal gandul, spirit from outsider, Jak Boyz, mental baja, dan masih banyak yang lainnya. Diacara ini juga dihadiri oleh Gugun Gondrong, para pendiri Jakmania, Ketua Umum Jakmania, dan masih banyak tamu undangan yang gabisa gue sebutin satu persatu namanya karena gue nggak tau namanya.

Setelah beberapa penampilan dari band band The Jakmania, maka dilakukanlah pemotongan tumpeng. Disesi ini semua lampu dimatikan, hanya cahaya dari korek saja yang terlihat. Setelah pemotongan tumpeng, semua yang hadir menyanyikan lagu satu jiwa. " kami... satu.. jiwa.. kami.. satu.. cita.. kami.. satu.. cinta.. Persijaa... oooo... ooo.. oo... oo.. oo.... " ketika itu perasaan yang ada dihati gue bener bener kayak diaduk aduk.

Akhirnya acara selesai. Walau ada sedikit gesekan karena salah paham, namun semua itu bisa diselesaikan oleh panitia. Namun tugas gue belum selesai. Setelah sepi, para panitia mengangkut kembali barikade, membersihkan lapangan dari sampah, dan standby menjaga panggung. Sehingga gue terpaksa menginap ditkp. Dengan canda dan tawa ria, gue bercengkrama dengan panitia lainnya. Mata gue udeh gakuat, die udeh capek, hehehe. Akhirnya gue tidur dipanggung. Gue bangun sekitar pukul 09.00 WIB. Dan gue kembali ke rumah sekitar pukul 11.00 WIB. Sampe rumah gue malanjutkan tidur, yang masih belum puas. Gue terbangun sekitar pukul 18.00 WIB. Gue pun mandi, setelah seharian kemarennya gue nggk mandi, hehehe.

Yaaa.... mungkin itu dulu yang gue ceritain, nanti pasti akan gue lebih banyak cerita lagi. Ok, makasih udeh baca artikel gue yang ini. Thank you. Bye

Wednesday, April 13, 2016

Alarm Shalat

Mungkin bisa dibilang, gue ini tobat sambel, dimana tobat yang hanya sementara. Tapi dibilang tobat juga nggak sih. Oh, kata yang tepat. Berbah sejenak. Apanya yang beubah sejenak? Dulu gue jarang shalat, namun ada seseorang yang membuat gue berubah. Kita sih baru kenal ketika itu. Dan kalo kata dia " janganlah berubah karena gue, berubahlah karena allah " dan itu kata kata yang membuat hati gue tergerak untuk berubah. Saat itu kita masih berteman. Namun gak tau kenapa gue menjadi nyaman karenanya. Pagi, siang, sore, bahkan malem gue selalu menyempatkan waktu untuk chating bersamanya. Bercanda canda, bertukar pikiran, bahkan, tak luput dari gesekan alias, marahan. Tapi itu hanya sejam dua jam saja kita marahan. Selanjutnya kembali seperti biasa. Bahkan ketika itu kita berdua pernah chatan diam diam. Maksudnya? Jadi, ketika jam pembelajaran kita berdua menyempatkan waktu untuk chatan, walau hanya menunduk dan melihat handphone dikolong meja. Serasa tak peduli dengan penjelasan guru didepan. Saling sut menyaut via bbm " lu free time? " tanya gue, eh ternyata oh ternyata malah dijawab " nggak, lo freetime? " mungkin sedikit lucu, gue jawab " lah.., terus? Ga ketauan guru? " lanjut dengan " nggk gue lg nggk freetime " dan dijawabnya " main dikolong meja ". Padahal dia itu rajin belajar, namun gatau kenapa hari itu malah sedikit nakal. Hahaha. Hingga akhirnya kita berdua lebih dari teman. Dan mulai dari situlah alarm shalat gue berbunyi. Tiap kali kita chatan pasti selalu menanyakan " udah solat? " dan itulah pertanyaan yang membuat gue malu jika gue belum shalat atau mungkin dia bertanya " kok tadi ga ada dimushollah? " itulah pertanyaaan yang bingung untuk mencari alesan. Sehingga akhirnya gue terbiasa dan rajin shalat walau masih ada waktu yang gue tinggalkan. Namun sekarang gue kembali mulai seperti dulu. Shalat muali gue lupakan. Sehingga ibu gue sering bertanya " kak. Kok kamu kayaknya udah males malesan lagi shalatnya, kenapa? " waowww.... Sangat membingungkan, dan akhirnya gue hanya menjawab " heeh " dengan maksudnya tak jelas. Sekarang gue kangen dengan alarm shalat gue itu. Dan disini juga gue, minta maaf kalo lu merasa tersinggung atau merasa berat hati dengan kata " alarm shalat " ya... itu karna elu yang selalu mengingatkan gue shalat makanya gue menyebutnya " alarm shalat "

© KATABANGJAKA