Sunday, June 22, 2014

Nigeria 1-0 Bosnia & Herzegovina

 Nigeria raih kemenangan atas Bosnia & Herzegovina.
Nigeria secara mengejutkan mampu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Bosnia & Herzegovina, dalam lanjutan Grup F Piala Dunia 2014, Minggu (22/6) dini hari WIB.


Nigeria secara mengejutkan mampu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Bosnia & Herzegovina, dalam lanjutan Grup F Piala Dunia 2014, Minggu (22/6) dini hari WIB.
Peter Odemwingie jadi pahlawan The Eagle Afica lewat gol tunggalnya di menit ke-29. Hasil tersebut sekaligus memastikan tersingkirnya Naga Balkan dari Piala Dunia 2014.
Babak Pertama
Paruh pertama berlangsung seru dengan permainan terbuka yang disajikan kedua tim bertanding. Bosnia & Herzegovina membuka laga dengan impresif! Edin Dzeko melewati satu pemain Nigeria di tengah lapangan. Striker Manchester City itu pun berlari hingga ke depan areal penalti sebelum melepas umpan ke sayap kanan. Sayang, crossing rekan setimnya berhasil dihalau pertahanan Nigeria.
Nigeria membalas di menit ketiga, berawal dari sepak pojok yang dieksekusi Musa, bola bergulir ke depan kotak penalti Bosnia & Herzegovina. Ogenyi Onazi melepaskan tembakan keras, tapi bola masih menyamping ke sisi kanan gawang Asmir Begovic.
Serangan terus silih berganti, tidak ada tim yang mendominasi jalannya laga. Nigeria kembali menebar ancaman di menit ketujuh. Sepakan bebas Peter Odemwingie berhasil melewati pagar hidup. Bola lantas bergulir cepat ke sisi kanan gawang, namun masih melebar. Kedudukan masih imbang tanpa gol.
Satu menit kemudian Bosnia & Herzegovina merespons dengan cepat. Sayang, sepakan Besic dari luar kotak penalti masih melambung tipis ke atas mistar gawang. Dzeko kembali melakukan usahanya di menit ke-20 dan 24, namun kesemua sepakannya mampu dimentahkan Enyeama.
Gol yang dinanti dari partai ini pun lahir pada menit ke-29. Berawal dari penetrasi Emenike dari sayap kanan yang diakhiri dengan crossing mendatar ke muka gawang, Peter Odemwingie yang berdiri bebas tak kesulitan menyepak bola ke sisi kanan gawang. Negeria unggul 1-0! Miralem Pjanic cs tak mampu bereaksi lebih atas gol terebut di sisa waktu. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan sang juara Afrika.
Babak Kedua
Tertinggal satu gol, Bosnia & Herzegovina langsung melancarkan tekanan. Sayang, percobaan Dzeko, yang meneruskan sodoran manis Mujdza dari sayap kanan, masih melambung jauh di atas mistar gawang.
Nigeria bermain lebih ke dalam pada babak kedua ini. Meski begitu, mereka bukannya tanpa peluang. Pada menit ke-54. Babatunde melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, tapi bola masih sanggup ditepis Begovic. Selepasnya kiper Enyeama yang ganti melakukan penyelamatan. Penjaga gawang utama Super Eagles itu dengan cepat melakukan antisipasi ketika umpan terobosan Pjanic mengarah ke dalam kotak penalti.
Memasuki menit ke 64, Dzeko kembali melakukan usahanya, sayang seribu-sayang, kans yang didapatnya kembali terbuang sia-sia. Mendapat ruang tembak dari jarak 18 yard, sepakan mendatarnya masih melebar ke sisi kanan gawang Nigeria.
Di menit ke-77, percobaan Pjanic dari luar kotak penalti masih mengarah tepat ke pelukan Enyeama, kiper Nigeria ini sungguh brilian sepanjang laga. Terus diserang, Tim Elang Afrika malah nyaris menggandakan keunggulan memasuki menit ke-81. Sepakan keras Onazi secara luar biasa berhasil ditepis Begovic.
Peluang krusial itu jadi momen tersohor terakhir babak penentuan, sebelum Dzeko membuang peluang melalui tembakannya yang mengenai mistar. Bosnia & Herzegovina gagal menyamakan keadaan hingga 90 menit usai. Kemenangan 1-0 membuat peluang Nigeria untuk lolos dari Grup F Piala Dunia 2014 tinggal selangkah lagi.
Susunan Pemain
Nigeria: Enyeama, Yobo, Ambrose, Musa, Odemwingie, Emenike, Mikel, Oshaniwa, Onazi, Babatunde, Omeruo
Bosnia & Herzegovina: Begovic, Spahic, Besic, Pjanic, Misimovic, Dzeko, Mujdza, Sunjic, Lulic, Medunjanin, Hajrovic

Jerman 2-2 Ghana

 
Gol bersejarah Miroslav Klose memastikan Jerman terhindar dari kekalahan kontra Ghana.

 Jerman dan Ghana berbagi angka setelah bermain imbang pada laga kedua Grup G nan seru di Fortaleza, Minggu (22/6) dinihari WIB.

Tanpa gol di babak pertama, kejar-mengejar skor menghiasi 45 menit kedua pertarungan wakil Eropa dan Afrika ini dengan total empat gol tersaji dalam hasil seri 2-2. Yang terakhir, torehan penyeimbang untuk Jerman, merupakan gol historis oleh Miroslav Klose, yang kini sejajar dengan Ronaldo sebagai topskor sepanjang masa Piala Dunia.

Jerman masih memimpin klasemen grup dengan tabungan empat angka menyusul hasil ini, sementara Ghana, kendati baru punya satu poin, masih menggenggam kans untuk maju ke 16 besar.

Babak Pertama

Duel berjalan menarik dan terbuka sejak menit awal. Jerman berintensi melanjutkan performa gemilang seusai melibas Portugal, sementara Ghana pun tampak sangat terdeterminasi menebus kekalahan dari Amerika Serikat demi memelihara kans ke babak selanjutnya.

The Black Stars membuka laga dengan lebih cemerlang dan menebar ancaman pertama saat Asamoah Gyan melepas tembakan melenceng dari umpan silang Christian Atsu.

Setelahnya giliran Atsu sendiri menguji ketangguhan Manuel Neuer. Sebuah tembakan kerasnya dari luar kotak penalti masih dapat dihalau dengan baik oleh kiper Bayern Munich itu.

Di ujung lain lapangan, Jerman memperoleh kesempatan melalui aksi Thomas Muller, namun upayanya menyongsong operan matang Mesut Ozil belum membuahkan hasil. Pun dengan umpan tariknya yang masih gagal dijangkau Mario Gotze.

Sementara itu, di sisa babak pertama Neuer kembali dipaksa melakukan penyelamatan terhadap tendangan jarak jauh, kali ini dari Sulley Ali Muntari. Namun hingga masuk ruang ganti serangan kedua tim belum menunjukkan hasil konkret.

Babak Kedua

Di babak kedua Jerman yang mengambil inisiatif menyerang segera memecahkan kebuntuan. Sebuah umpan terukur dari Muller dikonversi Gotze, lewat sundulan yang kemudian mengenai lututnya sebelum bergulir ke dalam gawang, untuk membawa Die Mannschaft memimpin pada menit ke-51.

Keunggulan Jerman ternyata bertahan sesaat saja. Cuma berjarak tiga menit Ghana merespons melalui sundulan akurat Andre Ayew menyongsong umpan silang Harrison Afful dari kanan.

Gol penyeimbang membakar semangat Ghana dan mereka makin gencar meneror lini belakang Jerman dengan serangan-serangan cepatnya. Hasilnya, tak sampai sepuluh menit kemudian Ghana membalikan skor saat Asamoah Gyan sukses menaklukkan Neuer via sepakan ke tiang jauh usai menerima umpan terobosan dari Muntari.

Jerman pantang mengibarkan bendera putih, dan keputusan Joachim Low memainkan Miroslav Klose untuk menggantikan Gotze terbayar instan. Baru dua menit berada di lapangan, sang penyerang veteran menyamakan kedudukan setelah meneruskan sundulan Benedikt Howedes dari situasi tendangan penjuru.

Klose merayakan gol bersejarah yang membawanya menyamai rekor gol terbanyak Piala Dunia milik Ronaldo dengan penuh suka cita. Ia bersalto seperti saat masih muda dahulu, meski pendaratannya kali ini kurang mulus.

Tempo laga kian meningkat memasuki fase akhir. Jerman menekan Ghana dengan dominasi possession, sedangkan sang wakil Afrika tak jarang merepotkan melalui kecepatan serangan mereka. Namun pada akhirnya kedua tim harus puas berbagi satu poin.

Argentina 1-0 Iran

 Argentina bidik poin tiga untuk lolos

 Lionel Messi memupuskan harapan Iran untuk mencuri poin dari Argentina di Estadio Mineirao.


Iran membuat Argentina buntu selama 90 menit dengan pertahanan solid ditambah beberapa penyelamatan brilian dari kiper mereka Ali Reza Haghighi, kala keduanya bentrok di matchday kedua Piala Dunia Grup F, Sabtu (21/6) malam WIB.
Lionel Messi menjadi jawaban di laga ini, ia mencetak gol pembuka jalan Argentina ke babak 16 besar. Kendati Argentina menang, namun di laga ini Iran tak terbantahkan bisa memberi perlawanan berbahaya dengan beberapa peluang yang diciptakan.
Babak Pertama
Argentina sebagai tim yang dijagokan mendapat hantaman keras sejak menit awal, Iran tak ingin mudah ditembus oleh Lionel Messi dan kawan-kawan sehingga tekel keras dipergakan armada besutan Carlos Queiroz.
Iran yang bermain dengan formasi 4-2-3-1 tidak malu-malu untuk melakukan penetrasi jika ada ruang terbuka. Satu kesempatan di menit kelima jadi percobaan pertama yang dihasilkan di laga ini, bek Iran Hosseini menyambut umpan rekannya lewat tendangan bebas, namun masih lemah melenceng.
Siapa pun pemain Argentina yang hendak menusuk kotak penalti selalu diadang kumpulan dua hingga tiga pemain Iran. Gigih. Jadi kata yang tepat untuk menggambarkan solidnya pertahanan Iran di hadapan penonton yang mayoritas berseragam putih-biru Argentina. Bahkan ketika Aguero hanya berjarak tiga meter dari mulut gawang Iran, para pemain masih terus mengerubungi striker Manchester City itu dan peluang pun kandas.
Menit ke-13 celah di dapat Argentina dan Higuain bisa lolos untuk langsung berhadapan dengan kiper Haghighi. Akan tetapi Haghighi merespon cepat dan mencuri bola dari Higuain, yang artinya peluang kembali kandas. Argentina mulai membuat Iran terkurung, Kun Aguero pun bisa melepaskan tembakkan di menit ke-21 lewat kerja sama dengan Higuain. Bola melengkung yang dilepaskan Aguero masih bisa diantisipasi dengan baik oleh Haghighi. Menit ke-23 sepak pojok untuk Argentina, dan Marcos Rojo bisa menyambutnya. Sayang, sundulan bek muda Sporting Lisbon itu masih melebar.
Nyaris saja di menit ke-36 Garay membawa Argentina unggul. Umpan Messi lewat tendangan bebas sukses disambut oleh Garay yang berdiri sangat dekat dengan mulut gawang, akan tetapi sundulan dari Garay masih melambung. Iran sepetinya mengupayakan agar lima pemain berada di satu daerah di mana bola dikuasai Argentina, hal tersebut membuat Albiceleste cukup buntu. Hosseini jadi pemain yang cukup membahayakan ketika berduel udara di kotak penalti Argentina, untuk kedua kali palang pintu veteran itu ungguli pemain belakang Argentina saat menyambut sepak pojok dari Dejagah pada menit ke-40.
Permainan negatif Iran pun akhirnya sukses menahan Argentina tanpa gol di paruh pertama. Tendangan jarak jauh dan melambung dari Ehsan Hajsafi jadi pengantar peluit tanda turun minum dibunyikan. Argentina 0-0 Iran.
Babak Kedua
Argentina langsung menekan, penetrasi dilakukan bek kiri Marcus Rojo untuk mengirim umpan silang. Namun dari dua crossing yang dilepaskan Rojo, tak satu pun mampu disambut dengan baik oleh Aguero juga Di Maria. Sementara, Argentina sempat dibuat terkejut karena di menit ke-53 Reza Ghoochannejad sempat membuat Sergio Romero sibuk menahan bola ketika. Beruntung saja Romero berhasil menahan tembakkan Reza.
Dejagah sempat melakukan protes kepada wasit akibat merasa dilanggar oleh Zabaleta di kotak terlarang. Namun sang pengadil menganggap tekel Zabaleta kepada Dejagah bersih. Babak kedua saling transfer serangan terjadi lebih cepat, menit ke-59 Lionel Messi yang tak bisa masuk ke kotak penalti lawan coba melepaskan tembakkan keras dari luar kotak, tapi sayang tendangan keras dan menyusur dari Messi hanya melenceng.
Iran mulai keluar dari sarang dan usaha dari Tim Melli pun kerap membahayakan, menit ke-53 Hejsafi melepaskan tendangan spekulatif yang membentur Zabaleta sehingga merubah arah. Romero pun sudah mati langkah untuk menjangkau namun ternyata bola menjauh dari gawang dan menghasilkan sepak pojok. Ancaman belum berhenti, sepak pojok dari Iran yang dieksekusi Dejagah sempat menciptakan kemelut. beruntung ada Federico Fernandez yang sigap menyapu bola.
Ketika berani menyerang Iran benar-benar membuat pertandingan lebih hidup. Menit ke-67 giliran Dejagah yang menanduk bola umpan dari rekannya, tapi sundulan Dejagah hanya sekadar nyaris membawa timnya unggul. Argentina pun balik menyerang lewat sisi kiri, Di Maria di sana melakukan determinasi dan mengirim umpan silang, tapi Haghighi meninju bola dengan brilian dan membuat kotak penalti Iran kembali tenang beberapa saat.
Menit ke-72 Masoud Shojaei melakukan tekel kotor kepada Di Maria di area berbahaya, kartu kuning pun diberikan kepada pemain tengah bernomor tujuh itu. La Pulga pun tak ragu mengambil tendangan bebas yang jaraknya hanya semeter di luar kotak penalti itu, tapi tendangan Messi hanya nyasar ke jaring kanan dari gawang Iran. Tekanan tak menurun, menit ke-74 Di Maria luput dari kawalan dan leluasa melepaskan tembakkan dari sisi kiri, tapi eksekusi Di Maria lemah dan tepat ke pelukan Haghighi.
Shojaei yang sudah mengoleksi 51 caps dan menerima kartu kuning pun ditarik keluar, Queiroz memasukan Khosro Heydari. Sementara Alejandro Sabella menarik Higuain untuk memasukkan Palacio, plus menukar Gago dengan Campagnaro. Dengan melakukan dua pergantian tersebut, tampaknya tak mempengaruhi formasi 4-3-3 Argentina yang diterapkan sejak menit awal.
Palacio! Ah, namun lagi-lagi Haghighi mengandaskan peluang Argentina, sundulan dari Palacio yang juga merupakan peluang pertama striker Internazionale itu ditepis oleh Haghighi dan hanya melahirkan sepak pojok yang tak menghasilkan peluang tambahan. Iran pun balik menyerang lewat counter-attack, Reza sendirian melakukan pentrasi dan melepas tendangan, tetapi Sergio Romero masih mampu mengamankan gawang.
Dejagah yang cukup menginspirasi di laga ini ditarik keluar untuk digantikan oleh Alireza di menit ke-85, lalu tiga menit kemudian Hajsafi digantikan oleh Alireza Haghighi. Tentu penyegarang yang diharapkan bisa membawa hasil untuk Iran.
Waktu normal berakhir, dan Messi secara luar biasa menjadi seorang penyelamat untuk Argentina! Di hadapan Diego Maradona dan ribuan penonton lainnya dia melepaskan tembakkan jarak jauh yang indah mengecoh Haghighi di menit ke-91! Belo Horizonte pecah dengan gemuruh sorak-sorai pendukung tim Tango. 1-0 untuk Argentina.
Kedudukan 1-0 pun bertahan hingga akhir. Bukan skor mencolok untuk Argentina, tapi pencapaian yang patut diapresiasi untuk solidnya serdadu Iran menahan gempuran tim lawan. Hasil 1-0 ini pun sudah cukup membawa Argentina lolos ke babak 16 besar.

Saturday, June 21, 2014

Swiss 2-5 Prancis

 Olivier Giroud Switzerland France FIFA World Cup 2014 06202014
Jalan Prancis menuju babak 16 besar semakin terbuka lebar usai menghajar Swiss 5-2.

Prancis hampir pasti menyegel tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2014 berkat kemenangan megah 5-2 atas Swiss dalam laga kedua Grup E di Arena Fonte Nova, Salvador, Sabtu [21/6] dinihari WIB.
Hasil ini membuat Prancis mengumpulkan enam poin dan memuncaki Grup E. Ada pun Swiss tetap bertengger di peringkat kedua dengan nilai tiga, namun semua tim yang berada di grup ini  masih berpeluang lolos tergantung dari hasil laga antara Honduras dan Ekuador, yang baru akan berduel beberapa saat lagi.
Babak pertama
Prancis langsung menunjukkan taringnnya saat laga baru berjalan enam menit melalui pergerakan dari striker andalan mereka Karim Benzema. Dia mendapatkan ruang tembak yang sayangnya masih melebar dari sisi kiri gawang kiper Diego Benaglio.
Di menit kesembilan Steve Von Bergen mesti ditarik keluar karena mengalami luka pada wajahnya setelah terkena kaki Olivier Giroud. Philippe Senderos kemudian menggantikan perannya.
Pergantian ini rupanya membawa petaka bagi tim asuhan Ottmar Hitzfeld. Di menit ke-17, Giroud membuka rekening gol Prancis. Melalui sebauh umpan dari tendangan penjuru yang dieksekusi Mathieu Valbuena, bomber Arsenal ini menanduknya dengan empuk. 1-0 Les Bleus memegang kendali laga.
Swiss benar-benar tak diberi nafas. Hanya berjarak satu menit, gawang mereka kembali ternodai, kali ini lewat aksi dari Blaise Matuidi. Kesalahan umpan Valon Behrami dimaksimalkan Karim Benzema untuk langsung merangsek ke pertahanan musuh dan memberikan bola terobosan pada Matuidi. Tanpa ampun, tendangan datar pentolan Paris Saint-Germain ini sempurna dan papan skor menunjuk 2-0.
Menginjak menit ke-25, giliran Benzema yang menjajal menamakan diri di papan skor. Andai Benaglio tidak sigap, bola sepakan striker Real Madrid itu bisa kembali mengubah kedudukan.
Benzema seperti masih penasaran. Di menit ke-31 dia hendak beraksi di dalam box Swiss dan mendapatkan penjagaan dari Johan Djourou. Namun, nama terakhir membuat pelanggaran pada Benzema dan penalti pun diberikan.
Nahas, sepakan 12 pas dari Benzema gagal membuahkan hasil. Kegagalan penalti dari sang striker ini menempatkannya sebagai pemain pertama Prancis dalam sejarah Piala Dunia yang gagal mencetak gol dari penalti.

Walau begitu, Prancis pada akhirnya tetap mampu menambah gol lima menit sebelum turun minum. Setelah memberi assist untuk gol pertama, kali ini Valbuena namanya masuk papan skor berkat crossing Giroud dari sisi kiri yang sanggup disambar gelandang Olympique Marseille itu di mulut gawang.
Prancis nyaris semakin menjauh andai aksi dari, lagi, Valbuena di menit ke-42 sedikit lebih sempurna. Tendangan kerasnya persis on target, tapi kiper Benaglio cermat membaca arah si kulit bulat.
Peluang ini sekaligus menjadi penanda akhir dari 45 menit pertama.
Babak kedua
Giroud menghangatkan interval kedua pada menit ke-55 dengan sebuah peluang di luar kotak penalti. Dia mendentumkan bola dengan kaki kirinya, meski laju bola masih melenceng dari sasaran.
Swiss balik merespons kans tadi melalui aksi dari Blreim Dzemaili sejurus kemudian. Sayang, sepakannya masih belum terarah tepat ke yang dituju.
Menginjak sejam laga, Benzema sukses memaksimalkan kiriman bola dari Valbuena dan nama pertama menyambarnya dengan tanpa pikir panjang. Akan tetapi mistar gawang masih menyelamatkan gawang Swiss dari kebobolan lebih lanjut.
Namun, tujuh menit kemudian, Benzema tidak melewatkan peluang untuk menambah penderitaan pasukan Hitzfeld. Lewat sebuah crossing cantik dari Paul Pogba, yang baru saja masuk di menit ke-63 menggantikan Giroud, penyerang Real Madrid ini sembari jatuh menuntaskan peluang dengan sontekan aduhai.
Patrice Evra coba turut memberi kontribusi pada menit ke-71 dari situasi serangan balik. Namun, aksi pemain Manchester United itu belum mampu mengubah kembali keadaan. Papan skor tetap berada di angka 4-0.
Tapi tidak demikian dengan sentuhan dari Moussa Sissoko dua menit berselang. Swiss semakin merana ketika umpan silang dari tepi kotak penalti yang diberikan Benzema berhasil dieksekusi dengan baik oleh Sissoko. Gawang Benaglio bergetar untuk kali kelima.
Pada menit ke-76 Prancis mendapatkan dua momentum yang memaksa kiper lawan jatuh bangun. Pertama sepakan Valbuena yang masih bisa diblok dengan kaki, disusul sepakan voli Benzema yang gagal berbuah hasil manis menyusul penyelamatan gemilang si penjaga gawang.
Sembilan menit sebelum laga bubar, angka nol akhirnya berubah jadi satu kala tendangan bebas datar dari Dzemaili meluncur deras melintasi pagar betis Prancis. Gol hiburan, tapi terbilang spesial karena berteknik.
Dan sekali lagi bola bersarang ke gawang Hugo Lloris melalui sebauh kerja sama cantik antara Gokhan Inler dan Granit Xhaka. Umpan lambung nama pertama sukses diteruskan sepakan voli nama terakhir yang sekaligus mematikan jebakan offside Prancis.
Prancis sempat menambah gol di pengujung laga lewat tendangan terukur Benzema, tapi tidak dianggap oleh wasit. Karena waktu tambahan sudah melewati batas.

Italia 0-1 Kosta Rika

http://static.goal.com/426500/426576_heroa.jpg
Secara luar biasa Kosta Rika mampu meraih kemenangan 1-0 atas Italia dalam lanjutan Grup D Piala Dunia 2014, Sabtu (21/6) dini hari WIB.

Secara luar biasa Kosta Rika mampu meraih kemenangan 1-0 atas Italia dalam lanjutan Grup D Piala Dunia 2014, Sabtu (21/6) dini hari WIB. Hasil ini memastikan wakil asal Amerika Utara itu lolos ke babak 16 besar, sekaligus memulangkan Inggris dari Brasil.
Mendominasi jalannya babak pertama, tim asuhan Jorge Luis Pinto sukses meraih keunggulan 1-0, berkat gol bryan Ruiz. Kedudukan itu bertahan hingga laga usai, setelah Los Ticos mampu bertahan dengan baik di babak kedua.
Babak Pertama
Sepuluh menit paruh pertama berjalan baik bagi Italia. Sejak sepakan mula dilakukan, dominasi permainan tak pernah lepas dari kaki Andrea Pirlo cs. Pola permainan direct pass kembali jadi andalan Cesare Prandelli. Kosta Rika jadi sulit untuk mengembangkan permainannya dan terpaksa mengandalkan kerapatan pertahanannya, dengan berfokus pada kecerdikan yang bisa hadir dari Mario Balotelli.
Namun selepas itu cuaca panas berbicara, para penggawa Gli Azzurri mulai kelelahan dan kehilangan konsentrasi, jadilah dominasi berbalik untuk Kosta Rika. Peluang pertama langsung mereka dapat melalui tandukan Borges, hasil umpan Bolanos. Sayangnya bola masih melambung di atas gawang Gigi Buffon.
Tak mau terus dikuasai, melalui beberapa celah Italia sukses menghasilkan kans. Di menit ke-21, tinggal berhadapan dengan kiper, Balotelli gagal melakukan chip untuk masuk ke gawang, memanfaatkan pelayanan Pirlo. Tiga menit berselang melalui skema yang sama, sepakan keras Super Mario masih mampu dihalau Navas.
Kosta Rika yang terus mendominasi jalannya laga kembali memiliki peluang melalui Bolanos pada menit ke-36. Tembakan kerasnya dari luar kotak gagal menembus gawang akibat aksi Buffon.
Petaka kemudian datang bagi sang juara dunia empat kali, satu menit saja jelang turun minum. Tandukan keras Bryan Ruiz menyambut umpan akurat Junior Diaz, sukses menembus jala Superman. Kosta Rika pun mengakhiri babak pertama lewat keunggulan 1-0!
Babak Kedua
Tertinggal satu gol, pergantian pemain langsung dilakukan Cesare Prandelli, dengan memasukkan penyerang, Antonio Cassano, menggantikan gelandang bertahan, Thiago Motta. Penguasaan bola kemudian mutlak ada pada kaki-kaki para penggawa La Nazionale.
Lima menit laga berjalan, sebuah peluang emas lahir dari sepakan keras Matteo Darmian. Namun gagal menjadi gol karena hanya berlalu beberapa centimeter saja dari mistar gawang. Gelombang serangan tak berhenti, namun Kosta RIka selalu bisa menghentikan aliran bola sekaligus mencegah berkembangnya permainan lawan melalui jebakan offside.
Sepakan bebas Pirlo di menit ke-52 yang nyaris mencetak skor, jadi pematik serangan Italia yang lebih menyengat. Hal itu semakin ditegaskan dengan masuknya Alessio Cerci dan Lorenzo Insigne. Beberapa kali keduanya membahayakan gawang lawan melalui gocekan manisnya dari sisi lapangan. Tapi lagi-lagi, benteng pertahanan Kosta Rika tak bisa ditembus.
Berbagai cara dilakukan Italia, bahkan sempat kecolongan dalam prosesnya. Untungnya gol tambahan dari lawan tidak terjadi. Hingga 90 menit usai, pada akhirnya Kosta Rika sukses menjaga keunggulan 1-0. Mereka pun lolos ke babak 16 besar, sekaligus menyingkirkan Inggris dari Piala Dunia 2014. Sementara untuk Tim Biru langit, partai hidup-mati bakal mereka lakoni di laga terakhir Grup D melawan Uruguay.
Susunan Pemain
Italia: Buffon; Barzagli, Abate, Darmian, Chiellini; De Rossi; Pirlo, Marchisio, Candreva, Thiago Motta; Balotelli
Kosta Rika: Navas; Diaz, Duarte, Umana, Gamboa; Gonzales, Tejeda, Bolanos, Borges, Ruis; Campbell

Jepang 0-0 Yunani

 Japan Greece World Cup Group C 06192014
Jepang dan Yunani harus puas berbagi satu angka dan kans mereka untuk lolos ke-16 besar belum sepenuhnya hilang.

Jepang dan Yunani harus puas berbagi satu angka setelah kedua tim menuntaskan laga di Arena das Dunas, Natal, Jumat (20/6) dengan skor imbang tanpa gol.
Hasil tersebut tidak serta merta menutup kans kedua tim lolos ke-16 besar. Namun peluang mereka melenggang tidak leih baik dari Pantai Gading dan Kolombia.
Dengan satu angka, Jepang dan Yunani berurutan menempati peringkat tiga dan empat di klasemen Grup C. Ada pun Kolombia memuncaki klasemen dengan enam poin, disusul Pantai Gading dengan tiga angka.
Babak I
Jepang langsung menekan sejak peluit tanda dimulainya pertandingan ditiupkan. Tapi kans pertama dipunyai Yunani lewat tendangan jarak jauh Pantagionos Kone.
Lewat serangan balik cepat, Kone membawa bola dari garis tengah dan melepas sepakan jarak jauh ke gawang Jepang. Tapi kiper Kawashima masih bisa menghalaunya di menit sepuluh.
Jepang tak ingin kehilangan kesempatan membuka rekening gol mereka. Di menit 20, Osako punya kans untuk membawa timnya memimpin.
Menyusur dari sisi kanan pertahanan Yunani, Osako melepas tendangan melintir dari luar kotak penalti. Kiper Yunani gagal menjangkau bola, tapi arahnya masih sedikit menyamping dari gawang.
Di menit 28, Keisuke Honda mencoba peruntungan lewat momentum tendangan bebas. Arahnya sudah tepat, tapi bola masih dengan mudah diblok Karnezis.
Di menit 36, Yunani kehilangan satu pemain mereka. Katsouranis mendapat kartu kuning kedua yang berujung kartu merah menyusul dua pelanggaran tidak perlu yang dilakukannya.
Namun kehilangan satu pemain tak membuat Yunani menurunkan tensi serangan. Tekanan tetap dilakukan, meski tak sampai mengancam gawang Jepang.
Sementara tim dari Asia juga berusaha untuk terus mencuri keunggulan sebelum laga babak pertama berakhir. Upaya Jepang juga tak membuahkan hasil.
Babak II
Jepang memulai lagi skema serangan mereka. Di menit 53, Honda mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauh. Bola masih bisa ditangkap Karnezis.
Di menit 59, Kawashima membuat penyelamatan penting dengan menepis bola sundulan Gekas dari prosesi tendanga sudut. Satu jam laga berjalan, kedudukan masih imbang tanpa gol.
Di menit 67, Jepang mendapatkan kesempatan terbuka membuka keunggulan. Lewat pola serangan yang ditata rapi, Kagawa mengirim umpan lambung kepada Uchida, yang langsung menyodorkan bola ke depan gawang Yunani. Namun Okubo gagal memaksimalkan kesempatan di mana sontekannya melambung jauh.
Lima menit berselang, giliran sontekan Uchida yang masih melebar dari gawang Yunani. Sementara tendangan Honda masih bisa diblok barisan belakang lawan.
Tekanan Jepang ke pertahanan Yunani berlanjut. Di menit 76, Okubo melepas tendangan keras dari tengah lapangan, yang masih bisa diblok kiper Yunani.
Di sepuluh menit terakhir pertandingan, Jepang meningkatkan tensi serangan mereka. Uchida beberapa kali mengirim umpan silang mendatar atau pun lambung ke jantung pertahanan Yunani, tapi tak ada pemain Jepang yang menyambutnya.
Di menit 87, Halebas sempat mencuri peluang lewat tendangan keras kaki kiri. Tapi bola masih bisa diblok kiper Jepang.
Endo berpeluang membawa Jepang memimpin dengan tendangan bebasnya. Lagi-lagi Karnezis bisa menyelamatkan gawangnya.
Babak tambahan waktu empat menit tak bisa dimaksimalkan kedua tim untuk mencuri gol. Skor bertahan 0-0 hingga wasit Joel Aguilar dari El Salvador meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Susunan Pemain:
Jepang: Kawashima, Uchida, Yoshida, Konno, Nagatomo, Yamaghuci, Hasebe (Endo 46), Okazaki, Honda, Okubo, Osako (Kagawa 56)
Yunani: Karnezis, Torosidis, Manolas, Sokratis, Holebas, Maniatis, Katsouranis, Kone (Salpingidis 80), Fetfatzidis (Karagounis), Mitroglou (Gekas 35), Samaras

Uruguay 2-1 Inggris

 Luis Suárez Uruguay England 2014 World Cup Group D 06192014
Uruguay menjaga asa mereka lolos ke 16 besar usai menyungkurkan Inggris 2-1. The Three Lions pun sebetulnya belum sepenuhnya tersingkir, dengan bergantung pada Italia.

Uruguay sukses memupuk asa! Inggris dipaksa bertekuk lutut di kaki skuat Oscar Tabarez 2-1 dalam laga kedua Grup D di Arena Corinthians, Sao Paulo, Jumat [20/6] dinihari WIB.
Kekalahan ini membuat Inggris berada di dasar klasemen grup dengan nir poin. Pasukan Roy Hodgson memang belum sepenuhnya tersingkir, tapi peluang satu-satunya mereka untuk lolos tinggal berharap hasil bagus berpihak pada Italia ketika bentrok dengan Kosta Rika. Jika skenario tidak demikian, saatnya mereka mengepak koper dari Brasil.
Ada pun wakil Amerika Selatan ini bangkit usai menuai hasil buruk di laga pembuka dengan secara heroik mendulang tripoin untuk membuka peluang lolos ke fase 16 besar. Kini Uruguay memiliki poin yang sama dengan Italia dan Kosta Rika, yang akan memainkan pertandingan kedua Grup D Jumat malam besok WIB.
Babak pertama
Uruguay langsung menggebrak pada menit keempat melalui manuver dari Nicolas Lodeiro untuk Luis Suarez. Nama terakhir lolos ke kotak penalti, tapi umpan silang nama pertama dapat diredam dengan baik oleh Joe Hart.
Semenit berselang Suarez membuat eksekusi dari sepakan pojok yang melengkung persis ke arah Hart. Si kiper nampak cukup kesulitan menghentikan laju bola, meski tidak ada gol tercipta.
Wayne Rooney menjajal peruntungannya dari tendangan bebas untuk membuka keunggulan bagi The Three Lions usai laga berjalan sepuluh menit. Akan tetapi aksi sang striker masih tipis melenceng di sudut kanan gawang Fernando Muslera.
Di menit ke-14 Cristian Rodriguez nyaris membuat publik Uruguay bersorak ketika sepakannya sedikit saja melintas di atas mistar gawang setelah dia melanjutkan sodoran bola dari Alvaro Gonzales.
Rooney juga tak mau ketinggalan, degup jantung fans Uruguay dibuat berdebar kala tandukan dari dia di menit ke-31 hampir membuahkan gol. Nahas, setelah dia menerima umpan dari tendangan bebas Steven Gerrard, sentuhan lewat kepala sang striker hanya menabrak tiang gawang.
Enam menit sebelum turun minum akhirnya Uruguay memegang kendali laga ketika bintang besar mereka yang bermain untuk Liverpool Luis Suarez menjebol gawang Hart. Lewat sebuah situasi serangan balik, Edinson Cavani melepas umpan lambung yang berhasil dimaksimalkan Suarez dengan sebuah sundulan runcing. 1-0 Uruguay berada di depan.
Sturridge langsung merespons ketertinggalan timnya dengan tembakan keras yang sayangnya masih dapat diblok dan menghasilkan sepak pojok. Momen ini menjadi peluang terakhir yang mengantar kedua tim masuk ruang ganti.
Babak kedua
Sepak mula kedua langsung ditandai dengan peluang dari anak-anak Oscar Tabarez melalui pergerakan dari Gonzales yang menyambut umpan dari Cavani. Nama pertama lantas menghujam bola, beruntung ada Gerrard sigap membloknya. Permulaan yang bagus.
Serangan berlanjut pada menit ke-51 via Suarez. Mendapatkan kiriman dari Lodeiro, Suarez yang berdiri sendiri langsung menghantamnya, meski arah bola menyamping dari sasaran.
Situasi demikian juga menimpa Cavani sejurus berikutnya ketika dia tinggal berhadapan dengan Hart. Tendangan pentolan Paris Saint-Germain ini melebar dari target.
Kegagalan sama, gantian menyerang, juga dialami Jordan Henderson pada menit ke-58. Mendapatkan kesempatan bagus, dia melepas placing dari jarak yang jauh. Sayang, masih menjurus pelan ke arah dekapan Muslera.
Giliran Sturridge yang beraksi menginjak menit ke-73. Usai melewati Alvaro Pereira, dia berhasil mendapatkan ruang untuk mendentumkan sepakan kaki kiri, sayang arah bola memungkinkan Muslera untuk mengamankan gawangnya.
Namun dua menit kemudian usaha keras The Three Lions berbuah hasil jua. Setelah menerima umpan datar dari Glen Johnson, Rooney akhirnya pecah telur di Piala Dunia. Dia berhasil memaksimalkannya untuk sekaligus kali pertama mencetak gol di Piala Dunia.
Saat sepertinya pertandingan bakal berakhir seri, Uruguay tampak masih ingat cara membobol gawang Hart dan momen itu pun terjadi kembali di menit ke-85 melalui sentuhan dari, lagi, Suarez yang menukik lewat serangan balik dan menembak dengan kencang.
Sampai wasit meniup peluit panjang, tak ada lagi gol tercipta. Uruguay mengakhiri laga dengan senyum lega.

Kolombia 2-1 Pantai Gading

 Kolombia sukses meraih kemenangan saat dipertemukan Pantai Gading.
Kolombia keluar sebagai pemenang saat dipertemukan dengan Pantai Gading yang memberikan perlawanan sengit selama 90 menit.

 Tim nasional Kolombia boleh bernapas lega setelah mereka memenangi pertarungan sengit dengan Pantai Gading di laga kedua Grup C Piala Dunia 2014, Kamis (19/6) waktu setempat.
Bermain di Estadio Nacional de Brasillia, tim asal Amerika Selatan itu keluar sebagai pemenang dengan menggenggam skor 2-1 meski di babak pertama sempat menemui jalan buntu.
Dengan kemenangan ini, Kolombia berhak memuncaki klasemen setelah mengoleksi enam poin dari dua pertandingan.
Babak Pertama
Pantai Gading mengendalikan permainan di menit-menit awal, namun justru Kolombia yang memberikan ancamannya terlebih dahulu ketika tendangan Teofilo Gutierrez di menit keenam hanya tipis menyamping dari gawang Boubacar Barry.
Selang tak berapa lama, pasukan Sabri Lamouchi mendapati gilirannya melalui free-kick yang dieksekusi Max Gradel, yang mana gagal diteruskan oleh rekan setimnya sebagaimana bola kirimnya tersebut sukses dihalau keluar dari kotak penalti.
Di menit ke-17, Kolombia kembali menekan dengan mewakilan Carlos Sanchez yang melepaskan tembakan spekulasi dari jarak jauh, tapi tetap saja belum mampu membahayakan gawang The Elephants kawalan Barry.
Saat kedua tim sama-sama tampak berimbang dan kesulitan dalam membongkar pertahanan lawan, Gutierrez justru menyia-nyiakan peluang di depan mata setelah ia gagal menyontek umpan matang hasil kiriman James Rodriguez yang bergerak dari sisi kiri. Kejadian itu terjadi dua menit sebelum setengah jam.
Serge Aurier juga bersemangat untuk menjadi pemain pertama yang namanya terpampang di papan skor. Melalui sebuah serangan dari sektor kanan, upayanya masih bisa diredam Ospina.
Jelang akhiran babak pertama, masing-masing tim mencatatkan kesempatan untuk mengungguli lawannya. Akan tetapi hingga wasit Howard Webb memerintahkan untuk turun minum, tidak ada gol yang disaksikan di Brasillia.
Babak Kedua
Babak kedua dimulai dengan persaingan di lini tengah. Tapi tidak ada peluang berarti sampai terjadinya tendangan bebas yang dieksekusi Yaya Toure di menit ke-52. Dalam kesempatan tersebut, lengkungan gelandang Manchester City ini menyamping tipis dari gawang Ospina.
Kolombia kemudian menurunkan Juan Quientero dengan menarik keluar Victor Ibarbo semenit berselang. Di pihak lawannya, mereka belum memutuskan pergantian strategi sebagaimana sang pelatih yang masih percaya dengan para pemainnya.
Pantai Gading hampir mencetak gol mengesankan sebelum satu jam andai Wilfried Bony tidak gagal saat melakukan tendangan salto menyambut umpan silang yang dilancarkan Toure. Begitu pun Los Cafeteros, mereka juga nyaris memecah kebuntuan jika upaya Juan Cuadrado yang melakukan stepover sebelum melakukan tendangan tidak membentur mistar.
Butuh kekuatan lebih dalam menyerang, pelatih Lamouchi akhirnya menurunkan Didier Drogba dengan menarik keluar Bony, yang sepanjang pertandingan gagal menunjukkan pengaruhnya. Meski demikian, Kolombia malah berhasil mengakhiri deadlock saat sundulan deras Rodriguez menembus jala Barry di menit ke-64. Gol itu bermula dari tendangan penjuru yang diarahkan Cuadrado dengan manis.
Keunggulan yang didapat lantas digandakan oleh pemain yang baru masuk, Quintero. Lima menit setelah gol Rodriguez, pemuda berusia 21 tahun itu sukses menciptakan gol internasional pertamanya dengan menceploskan bola ke dalam gawang Pantai Gading.
Pertandingan pun berjalan seru ketika Gervinho memperkecil kedudukan dengan memperagakan skill individu untuk melewati beberapa pemain sebelum menjebol jala Ospina di menit ke-74. Akan tetapi, gol tersebut rupanya menjadi yang terakhir di partai ini dengan Kolombia keluar sebagai pemenang.
Susunan Pemain
Kolombia: Ospina; Armero (Arias 72'), Zapata, Yepes, Sanchez; Cuadrado, Rodriguez; Aguilar (Mejía 79'), Zuniga, Ibarbo (Quintero 53’); Gutierez.
Pantai Gading: Barry; Boka, Aurier, Bamba, Zokora; Tiote, Serey Die (Bolly 73'); Toure, Gradel (Kalou 67'), Gervinho; Bony (Drogba 60’).

Kamerun 0-4 Kroasia

 Kroasia menghidupkan peluang usai menggasak Kamerun 4-0
Kroasia menjaga asa lolos ke 16 Besar usai menggasak sepuluh pemain Indomitable Lions.

 Kroasia menghidupkan peluang lolos ke babak 16 Besar usai mengalahkan sepuluh pemain Kamerun dengan skor 4-0 dalam laga kedua mereka di Grup A Piala Dunia 2014 di Arena Amazonia, Manaus, Kamis (19/6) pagi WIB.
Tambahan tiga angka menempatkan Kroasia di peringkat tiga klasemen sementara Grup A dengan nilai tiga, atau berselisih satu poin dari Brasil dan Meksiko. Sedangkan kekalahan membuat Kamerun tersingkir lebih awal, karena belum mengemas satu pun poin.
Kroasia mendominasi permainan sejak pertengahan babak pertama, dan memberikan tekanan hebat ke pertahanan Kamerun. Kondisi ini membuat pemain Idomitable Lions frustrasi. Rasa frustrasi itu diperlihatkan Alex Song yang menyikut Mario Mandzukic, sehingga diganjar kartu merah.
Babak pertama
Kamerun sebetulnya mengawali laga dengan baik, dan mampu memberikan tekanan berarti terhadap Kroasia. Namun agresivitas mereka tidak bertahan lama, karena Kroasia perlahan-lahan memperbaiki performanya.
Akibatnya, Kroasia sudah membuka keunggulan ketika laga memasuki menit ke-11. Darijo Srna melepaskan bola ke jantung pertahanan Kamerun, dan berusaha dihalau barisan belakang. Bola jatuh ke kaki Ivan Perisic, dan selanjutnya memberikan umpan kepada Ivica Olic untuk menjebol gawang Charles Itandje.
Unggul satu gol membuat Kroasia makin mendominasi permainan, dan memberikan tekanan ke pertahanan Kamerun. Kendati demikian, tidak mudah bagi Kroasia untuk menggandakan keunggulan.
Peluang sempat diperoleh Ivan Rakitic dan Olic untuk menggandakan keunggulan Kroasia. Hanya saja, kali ini pertahanan Kamerun tidak melakukan kesalahan, dan Itandje pun mampu memetahkan peluang yang diperoleh tim Balkan tersebut.
Petaka menghampiri Kamerun lima menit sebelum babak pertama berakhir ketika Alex Song diganjar kartu merah setelah melakukan perbuatan konyol dengan sengaja menyikut Mario Mandzukic. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Babak kedua
Unggul jumlah pemain membuat Kroasia menjalani babak kedua dengan percaya diri. Serbuan langsung digencarkan ke pertahanan Kamerun, sehingga sukses menggandakan keunggulan pada menit ke-48. Perisic mencatatkan namanya di papan skor setelah Itandje gagal mengamankan bola dengan baik, sehingga si kulit bundar dengan mudah dilesakkan Perisic ke gawang Kamerun.
Kroasia kembali mengancam gawang Kamerun selang tiga menit kemudian. Kali ini Mandzukic yang mendapatkan peluang, tapi sepakannya masih melebar dari gawang. Tak lama berselang, giliran Olic yang menebar ancaman.
Setelah tendangan bebas Darijo Srna melayang di atas mistar, Kroasia akhirnya memperbesar keunggulan mereka pada menit ke-61. Umpan Danijel Pranjic diselesaikan Mandzukic dengan baik lewat sundulannya untuk menaklukkan Itandje. Kroasia makin di atas angin.
Papan skor kembali berubah pada menit ke-73 yang memperbesar keunggulan Kroasia. Eduardo melepaskan tendangan ke arah gawang, tapi bola bisa diblok Itandje. Sayangnya, bola jatuh ke kaki Mandzukic, sehingga striker yang memperkuat Bayern Munich ini tanpa kesulitan berarti menjebol gawang Kamerun.
Unggul empat gol dianggap sudah cukup bagi Kroasia, dan mulai menurunkan tempo permainan. Kesempatan ini coba dimanfaatkan Kamerun untuk memperkecil kekalahan. Tapi upaya mereka menemui jalan buntu hingga peluit panjang ditiupkan wasit.

Spanyol 0-2 Cili

Spanyol dipastikan gagal mempertahankan status juara dunia setelah dibekap Cili dua gol tanpa balas di Rio de Janeiro.

Spanyol terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada ambisi mempertahankan trofi Piala Dunia. Usai meraja dalam tiga turnamen internasional terakhir, petualangan La Roja di Brasil 2014 berakhir prematur menyusul kekalahan 2-0 di tangan Cili, Kamis (19/6) dinihari WIB.
Hasil ini menandai kali kedua Spanyol tunduk dalam dua partai pertama Grup B, setelah sebelumnya dibantai Belanda 5-1. Tanpa poin dengan sisa cuma satu laga, pasukan Vicente Del Bosque dipastikan masuk kotak.
Sebaliknya, Cili -- juga beralias La Roja -- memesan jatah ke 16 besar berkat kemenangan ini, menyusul jejak Belanda yang sebelumnya menundukkan Australia 3-2. Penentuan juara grup bakal digelar saat keduanya berjumpa pada laga terakhir di Sao Paulo, 23 Juni.
​Babak Pertama
Mengemban misi wajib menang, Spanyol justru mengawali laga dengan gugup, sementara Cili dengan permainan agresif dan cepatnya langsung memperoleh peluang di menit kedua, saat sundulan Gonzalo Jara menyambut sebuah tendangan penjuru melenceng tipis di sisi gawang Iker Casillas.
Meski setelahnya mampu memegang dominasi penguasaan bola seperti biasanya, lini belakang Spanyol dengan garis pertahanan tinggi tetap kelimpungan menghadapi serangan-serangan kilat dari sang wakil Amerika Selatan.
Di menit ke-20, satu transisi cepat Cili akhirnya berujung gol pembuka yang dibukukan Eduardo Vargas.
Bermula dari kesalahan umpan Xabi Alonso, Alexis Sanchez mencuri bola lantas memainkan one-two dengan Arturo Vidal, sebelum memberikan umpan kepada Charles Aranguiz. Nama terakhir ini kemudian langsung melepas bola silang mendatar kepada Vargas, yang dengan tenang melakukan sedikit kontrol sebelum mengeksekusi dari jarak dekat.
Tertinggal, Tim Matador segera meningkatkan tempo. Kans emas datang mendekati setengah jam permainan, namun tembakan Diego Costa menyongsong umpan sundulan David Silva berakhir di sisi luar jala gawang Cili.
Dengan postur jangkungnya setinggi 186 cm, Costa terus menjadi sasaran umpan-umpan silang Spanyol ke dalam kotak penalti, namun bintang Atletico Madrid itu tak bisa berbuat banyak karena kiper Claudio Bravo terbukti andal mengantisipasi bola-bola atas.
Jelang turun minum malah gawang Spanyol yang jebol untuk kali kedua. Tendangan bebas Alexis dapat ditinju Iker Casillas, namun bola rebound dapat dikuasai Aranguiz, yang langsung memperdaya San Iker.
Babak Kedua
Saat jeda Vicente Del Bosque memutuskan mengganti Alonso dan memberikan kesempatan kepada Koke. Masuknya bintang muda Atletico itu berdampak positif karena Spanyol mengawali babak kedua dengan lebih baik dibandingkan paruh pertama.
Spanyol bahkan memperoleh kesempatan luar biasa bagus untuk menipiskan defisit tujuh menit pascainterval. Bermula dari free-kick Sergio Ramos yang gagal dihalau sempurna oleh Bravo, Diego Costa melepas umpan berbau tembakan dengan tendangan salto. Si kulit bulat meluncur ke arah Sergio Busquets yang terbebas sendirian, namun penyelesaian jangkar Barcelona itu malah meleset.
Walaupun banyak dikurung, Cili tetap berbahaya saat berkesempatan menggenjot serangan balik.
Contohnya di 20 menit terakhir jelang bubaran. Eugenio Mena mengiris tepi kiri lapangan sebelum melepas umpan silang yang semestinya dapat dikonversi Mauricio Isla di tiang jauh. Sayang, tendangan pemain Juventus itu malah melayang di atas mistar walau ia berada di posisi bebas.
Spanyol menolak mengibarkan bendera putih kendati waktu terus menipis. Sepasang peluang didapat, yaitu melalui sepakan jarak jauh Andres Iniesta dan tembakan bebas Santi Cazorla, tetapi semuanya mentah di hadapan Bravo. Pun dengan tendangan Ramos yang diblok pemain bertahan Cili.
Ketersingkiran dini pun tak kuasa dihindari sang juara bertahan.

Australia 2-3 Belanda

 Belanda menangi laga dramatis.
Berlangsung seru dengan permainan terbuka, Belanda berhasil memenangi perlawanan Australia lewat skor tipis 3-2, dalam lanjutan Grup B Piala Dunia 2014, Kamis (19/6) dini hari WIB.

Berlangsung seru dengan permainan terbuka, Belanda berhasil memenangi perlawanan Australia lewat skor tipis 3-2, dalam lanjutan Grup B Piala Dunia 2014, Kamis (19/6) dini hari WIB.
Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol khas Arjen Robben, tim asuhan Louis Van Gaal malah sempat tertinggal 2-1, lewat permainan heroik Australia. Untungnya kualitas berbicara, karena Belanda mampu mengakhiri laga lewat skor dramatis 3-2.
Babak Pertama
Babak pertama berlangsung alot. Australia yang di laga pertama kalah oleh Cili, begitu memperlihatkan nafsu mereka untuk meraih kemenangan di laga ini. Sementara Belanda yang secara luar biasa membantai Spanyol sebelumnya, tampak tampil elegan penuh kesabaran sembari membaca permainan.
Peluang pertama diperoleh Mark Bresciano di menit ke-16. Melakukan tembakan dari depan kotak penalti, namun sepakannya masih bisa diblok oleh Stefan De Vrij dan hanya menghasilkan sepak pojok. Robin van Persie membalasnya dua menit berselang. Memanfaatkan tendangan bebas Arjen Robben, tandukannya yang membelakangi gawang masih lemah dan bola yang meluncur dengan nyaman diamankan oleh Ryan.
Petaka kemudian mendatangi Negeri Kanguru pada menit ke-20. Aktornya adalah Robben yang melakukan solo-run dari tengah lapangan, yang kemudian diakhirnya lewat sepakan indah dan membawa Belanda unggul 1-0.
Hebatnya, respons cepat langsung diperlihatkan Jedinak cs pasca gol Si Kaki Kaca. Menggunakan cara yang luar biasa, karena mereka kemudian menyamakan keadaan menjadi 1-1 lewat gol first-time Tim Cahill, memanfaatkan umpan Ryan McGowan. Sejauh ini, mungkin gol mantan pemain Everton inilah yang terbaik di Piala Dunia 2014.
Motivasi Australia untuk meraih keunggulan makin menebal pasca gol Cahill. Terus mendominasi total penguasaan bola hingga 57 persen, peluang terbaik dimiliki Bresciano lewat sepakan melebarnya di menit ke-31. Kedudukan 1-1 pun tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang tanda turun minum.
Babak Kedua
Paruh kedua menyajikan permainan yang begitu menarik. Permainan terbuka dengan jual beli serangan di antara kedua tim jadi warna indah. Australia memulainya dengan dominasi permainan yang masih sama seperti di babak pertama.
Baru berjalan selama delapan menit, The Socceroos langsung membuka keunggulan melalui sepakan penalti Mile Jedinak, hasil handball Daryl Janmaat di kotak terlarang. Eksekusi tendangan penalti dari Jedinak memperdaya penjaga gawang Jesper Cillessen yang bergerak ke arah kiri sedangkan bola masuk ke pojok kanan gawang. Australia unggul 2-1!
Drama pertandingan kemudian berlanjut. Hanya empat menit setelah gol Jedinak atau tepatnya di menit ke-58. Sang kapten, Van Persie, sukses menyetarakan keadaan. Menerima umpan Memphis Depay, striker Manchester United itu lolos dari jebakan offside yang kemudian berhasil menggetarkan jala gawang yang dikawal oleh Ryan. Kedudukan berimbang 2-2.
Sang pemberi assist, kemudian mencatatkan namanya di papan skor, sekaligus membalikkan keadaan menjadi 3-2 pada menit ke-68. Secara luar biasa, tembakan Depay dari jarak 38 yard berhasil menembus jala Ryan dengan mantap. Skor pun berubah 3-2 untuk De Oranje!
Seakan kehilangan arah karena tertinggal, Australia meredup. Belanda kemudian membabi buta dengan ganti mendominasi permainan lewat gelombang serangnnya. Berturut-turut, Wesley Sneijder, Robben, dan Nigel De Jong melepaskan tembakan keras ke gawang The Yellow-Green. Beruntung, Ryan tampil cemerlang dengan serangkaian penyelamatannya.
Angin serangan ternyata tak berubah hingga 90 menit usai. Belanda pun mengakhiri laga lewat skor dramatis 3-2, sekaligus mantap berdiri di puncak Grup B dengan poin sempurna.
Susunan Pemain
Australia: Ryan, Davidson, Cahill, Spiranovic, Leckie, Oar, Jedniak, McKay, McGowan, Wilkinson, Bresciano.
Belanda: Cillessen, Vlaar, De Vrij, M.Indi, Blind, De Jong, Janmaat, De Guzman, Van Persie, Sneijder, Robben.

Brasil 0-0 Meksiko

 Neymar beradu dengan Paul Aguilar.
Impian Brasil untuk lolos ke babak 16 besar harus tertunda setelah mereka ditahan Meksiko di Estadio Castelão.


Brasil harus menunda impian mereka untuk memastikan kelolosan ke babak 16 besar setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Meksiko di laga kedua Grup A Piala Dunia 2014, Rabu (18/6) dini hari WIB.

Bermain di Estadio Castelão yang dipadati puluhan ribu suporter berbaju kuning, Neymar dkk justru menemui jalan buntu meski tampil lebih dominan ketimbang lawannya itu.
Dengan hasil ini, maka posisi sang tuan rumah di tabel klasemen tetap tidak berubah selagi mereka yang masih menghuni urutan teratas berkat koleksi empat poin. Sementara itu, perolehan satu angka di partai ini menempatkan Meksiko di urutan kedua dengan nilai sama seperti Brasil.
Babak Pertama
Serangan perdana di pertandingan ini dibangun oleh Meksiko melalui umpan silang dari sisi kanan di menit ketiga. Dengan mengerahkan dua striker ke lini pertahanan Brasil, kesempatan yang didapat El Tricolor tersebut tak berujung gol lantaran bisa dihalau Thiago Silva.
Setelah itu, tim tuan rumah tampil dominan dengan menguasai permainan. Di menit ke-11, Fred bahkan mampu mengancam melalui sontekannya menyusul umpan dari Oscar, namun hakim garis sudah mengangkat bendera pertanda offside terlebih dahulu.
Sebelum 20 menit, jalannya pertandingan terbilang keras, yang mana bisa dibuktikan dengan banyaknya pelanggaran yang dihasilkan kedua kubu. Untuk urusan satu itu, Meksiko melanggar pemain Brasil sebanyak tujuh kali selagi Selecao yang mengasari lawan sebanyak tiga kali.
Pasukan Miguel Herrera yang lebih banyak tertekan bukannya tanpa peluang. Di menit ke-23, gelandang Hector Herrera nyaris saja membuka skor andai tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tidak ditepis Julio Cesar. Begitu pun Brasil, mereka juga hampir memecah kebuntuan empat menit sebelum setengah jam jika peluang emas yang dihasilkan Neymar melalui sundulan kepala tidak dihalau Guillermo Ochoa.
Merasa mendapati jalan buntu, seorang Marcelo bahkan sampai maju ke depan untuk membantu penyerangan. Dengan mendapatkan kesempatan selagi tak terkawal, penggawa Real Madrid itu melancarkan tendangan jarak jauh di tujuh sebelum turun minum, yang tak juga membuahkan hasil sebagaimana babak pertama yang kemudian disudahi.
Babak Kedua
Di babak kedua, pelatih Luiz Felipe Scolari memutuskan untuk menarik keluar Ramires dan menggantinya dengan Bernard. Selang tak berapa lama setelah dimasukkan, pemuda berusia 21 tahun itu memberi kontribusinya dengan melepaskan umpan silang ke jantung pertahanan yang ditujukan ke Neymar. Akan tetapi, Francisco Rodriguez berada di posisi yang tepat untuk mementahkan peluang tersebut.
Usai terancam, Meksiko lantas mencoba peruntungannya untuk balik menekan. Di menit ke-53, Andres Guardado melakukan tembakan jarak jauh dalam rangka membidik gawang Cesar, tapi kesempatan tersebut bisa digagalkan David Luiz yang menutup arah tendangannya.
Bak mendapat angin segar, Meksiko yang tampil dengan seragam merah-hitam malah berhasil menguasai permainan. Lebih dari itu, berulang kali eksekusi spekulasi dari barisan gelandang mereka kerap merepotkan Cesar, yang terpaksa jatuh bangun untuk mengamankan gawangnya.
Lantaran tak kunjung menemui hasil, Scolari kemudian mengganti Fred dengan Jo untuk menghidupkan permainan di 20 menit tersisa. Akan tetapi, bintang muda Neymar justru lebih banyak mencuri perhatian sebagaimana ia yang hampir berhasil menjebol gawang Ochoa melalui tendangan volinya dari dalam kotak penalti.
Di pihak lawan, pelatih Herrera juga melakukan pergantian striker dengan menarik keluar Oribe Peralta dan memasukkan Javier ‘Chicharito’ Hernandez. Meski kedua kubu mengerahkan segala upaya yang dimiliki di menit-menit tersisa, tetap saja tidak ada gol yang berhasil disaksikan para penonton di Estadio Castelão.

Rusia 1-1 Korea Selatan

 Son Heung-Min Korea World Cup 17062014
Rusia gagal meraih poin penuh saat melawan Korea Selatan, Rabu (18/6).

Rusia ditahan imbang 1-1 oleh Korea Selatan, Rabu (18/6) pagi, dalam laga Grup H Piala Dunia 2014. Paruh pertama berjalan dengan ketat di tengah lapangan, minim ancaman dan laga pun terkesan menjemukan. Namun di empat puluh lima menit selanjutnya, kedua tim tampil eksplosif dan rajin bertukar serangan. Dua gol pun tercipta di paruh kedua.
Gol pertama dicetak oleh Lee Keun-Ho dengan sepakan jarak jauh. Bola sebenarnya mengarah tepat ke kiper Igor Akinfeev, tapi ia gagal mengantisipasinya dan bola malah masuk ke gawang. Sementara itu, gol balasan Rusia dicetak oleh penyerang veteran, Alexander Kerzhakov, di tengah-tengah kemelut depan gawang Korsel.
Babak pertama
Rusia dan Korea Selatan sama-sama menunjukkan permain berkelas di lapangan tengah. Ketika membawa bola, mereka mampu menjaganya dengan baik dan tidak mudah direbut. Kedua tim juga mampu menunjukkan ketenangan dan disiplin luar biasa saat bertahan. Sebagai akibatnya, laga kurang menarik dan minim peluang pun dipertontonkan. Hal ini tercermin pada statistik yang menunjukan hanya terjadi satu tembakan ke gawang.
Kendati begitu, taktik pertahanan rapat Fabio Capello harus terancam dua kali karena aksi Son Heung Min. Di sepuluh menit pertama, penyerang Bayer Leverkusen ini melakukan dribel llincah, menusuk ke tengah, dan melepas tembakan kaki kanan. Sayang, bola tak menemui target.
Hal yang sama kembali dilakukan Son di lima menit terakhir. Mendapat umpan akurat dari Park Chu-Yong, penyerang muda ini meliuk ke depan kotak penalti dan mendapat ruang tembak. Ia pun melepas tembakan keras dengan kaki kanannya, tapi bola malah melambung tinggi ke arah para fan. Dua penyelesaian buruk dari Son, menyia-nyiakan dua kesempatan emas.
Sementara itu, hampir di sepanjang babak pertama laskar Capello tak mendapat peluang bersih. Satu sepakan ke gawang mereka pun terjadi lewat tendangan bebas dari jarak yang sangat jauh, yang mampu diantisipasi Jung Sung-Ryong dengan mudahnya.
Babak kedua
Permainan yang lebih terbuka tersaji di babak kedua. Viktor Fayzulin melepas sepakan keras dari luar kotak penalti yang hanya mampu ditepis oleh Sung-Ryong, menghasilkan sepak pojok. Rusia pun kembali mengancam lewat kesempatan ini, seiring Vasilis Berezutskiy menanduk bola. Belum mengarah ke target memang, tapi Rusia mulai mendapatkan tempo mereka.
Korsel tak mau kalah, mereka ikut melepas sepakan jarak jauh lewat Ki Sung-Yeung. Bola sudah mengarah ke gawang, tapi Igor Akinfeev mampu menghalaunya walau gagal menangkap dengan sempurna.
Setelah dua momen ini, Korsel dan Rusia rajin melakukan transaksi serangan. Capello memasukkan Alan Dzagoev dan Alexander Kerzhakov untuk menambah daya gedor, sementara Korsel manurunkan Lee Keun-Ho.
Siapa sangka, ternyata Korsel malah membobol Rusia lebih dulu di menit 68. Pemain pengganti, Lee Keun-Ho, melepas sepakan jarak jauh ke arah Akinfeev. Malang bagi sang kiper, ia tampak belum siap dan bola yang datang ke arahnya gagal diantisipasi dengan sempurna, naik, dan masuk ke gawangnya sendiri. Reflek yang buruk dari Akinfeev pun membawa Korsel unggul.
Enam menit berselang, Rusia mampu mengejar defisi satu gol mereka lewat pemain penggantu juga. Terjadi kemelut di kotak penalti usai Dzagoev melepas tembakan yang hanya mampu dipentalkan oleh Sung-Ryong. Bola pun menggeliat liar dan akhirnya jatuh ke kaki Kerzhakov. Penyerang veteran ini langsung mengoyak jala Korsel dan menyamakan kedudukan.
Wasit memberikan tambahan waktu empat menit, tapi tak ada yang mampu memaksimalkannya dan mencetak gol. Hasil imbang 1-1 pun harus ditelah kedua tim dan Fabio Capello gagal merayakan ulang tahun ke-68 dengan kemenangan. Kedua tim pun kini mengisi peringkat 2 dan tiga di Grup H Piala Dunia 2014.
SUSUNAN PEMAIN
Rusia: Akinfeev, Ignashevich, Glushakov, Kokorin, Berezutskiy (c), Shatov, Zhirkov, Samedov, Fayzulin, Eshchenko, Kombarov.
Korea Selatan: Jung Sung-Ryong, Yun Suk-Young, Kim Young-Gwon, Son Heung-Min, Park Chu-Young, Lee Young, Koo Ja-Cheoi (c), Han Kook-Young, Ki Sung-Yueng, Lee Chung-Yong, Hong Jeong-Ho.

Belgia 2-1 Aljazair

 Marouane Fellaini menginspirasi comeback Belgia atas Aljazair.
Pemain pengganti menjadi inspirasi kemenangan Belgia atas Aljazair setelah terlebih dulu tertinggal lewat gol penalti.

Digadang-gadang sebagai calon tim kuda hitam di Piala Dunia 2014, Belgia sempat kewalahan membawa status tersebut ketika melawan Aljazair dalam partai pembuka Grup H, Rabu (18/6) dini hari WIB. Namun pada akhirnya, Rode Duivels sukses melakoni comeback gemilang atas wakil Afrika tersebut dan menang 2-1.
Dalam laga yang dilangsungkan di Estadio Mineirao, Belo Horizonte tersebut, Belgia tertinggal lewat gol penalti Sofiane Feghouli di menit 24. Namun Marouane Fellaini dan Dries Mertens, yang baru dimasukkan Marc Wilmots di babak kedua, masing-masing mampu melesakkan gol di menit 70 dan 80 untuk membalikkan keadaan.
Babak Pertama
Kedua tim tampil tak terlalu ngotot di 15 menit pertama. Baik Belgia dan Aljazair masih tampil berhati-hati sehingga gagal menciptakan peluang berarti. Barulah di menit 19 laga mulai terlihat menarik ketika Riyad Mahrez merangsek dari sisi kiri sebelum tembakannya melebar. Belgia lalu membalas dua menit kemudian ketika sepakan keras Axel Witsel dari luar kotak penalti masih bisa ditahan oleh kiper Aljazair, Rais M'Bolhi.
Belgia yang tampil dominan, tiba-tiba terhenyak di menit 24 setelah Jan Vertonghen kedapatan melanggar Sofiane Feghouli di kotak terlarang ketika sedang mencoba menyambut crossing dari sayap kiri. Akibatnya, wasit menunjuk titik putih dan memberi kartu kuning kepada bek kiri Belgia tersebut. Feghouli sendiri menjadi eksekutor penalti ini dan dengan tenang pemain asal Valencia ini memperdaya Thibaut Courtois.
Sebagai catatan, ini adalah gol pertama Aljazair di Piala Dunia sejak terakhir kali melakukannya 28 tahun lalu ketika Djamel Zidane mencetak satu-satunya gol Aljazair melawan Irlandia Utara di di Piala Dunia 1986 - membuat para pemain dan fans Aljazair bersuka ria menyambut gol langka ini. Mereka pun semakin percaya diri menghadapi gempuran serangan yang digalang para pemain Belgia.
Tercatat Belgia menciptakan tiga peluang yang masih mentah. Witsel kembali melepas tembakan spekulasi dari luar kotak yang masih bisa ditangkis oleh M'Bolhi. Berikutnya, tendangan bebas nan keras dari Vertonghen di menit 40 juga masih melambung. Dan menjelang turun minum, kembali M'Bolhi menjadi penyelamat Aljazair setelah sukses menahan tendangan jarak dekat Nacer Chadli. Skor 1-0 pun tetap bertahan.
Babak Kedua
Masuknya Dries Mertens langsung menambah daya dobrak Belgia. Gelandang serang Napoli ini langsung mengkreasikan banyak peluang berbahaya seperti ketika sepak pojoknya mampu ditanduk Witsel namun masih melebar. Mertens kembali beraksi lewat dribelnya dari sisi kanan, namun masih bisa dihadang M'Blohi. Tendangan bebas yang dikirimkan Mertens ke kotak penalti juga beberapa kali membuat pertahanan Aljazair kewalahan.
Aljazair yang terus tertekan tetap tampil tenang, bahkan mereka beberapa kali membahayakan gawang Courtois lewat serangan balik dan melalui situasi bola-bola mati. Seperti misalnya sundulan Medjani dan Rafik Halliche yang masih menyamping dari gawang. Belgia sendiri mendapat peluang terbaiknya di menit 68 ketika pemain pengganti Divock Origi sukses mendapat umpan terobosan di kotak penalti. Sayang, sepakannya masih bisa diblok dengan cemerlang oleh M'Bolhi.
Strategi bertahan total yang diterapkan pelatih Aljazair asal Bosnia-Herzegovina, Vahid Halilhodzic, akhirnya runtuh juga di menit 70. Umpan silang Kevin De Bruyne dari sayap kiri mampu ditanduk secara terarah oleh Marouane Fellaini, yang baru masuk lapangan lima menit. M'Bolhi yang sudah berjibaku tetap tak mampu menghalangi bola masuk ke gawangnya. Belgia mampu menyamakan skor dan pada sepuluh menit kemudian mereka akhirnya benar-benar memimpin.
Lewat serangan balik, Hazard memberikan umpan cerdik kepada Mertens yang berlari dari sisi lapangan satunya. Tanpa ampun, Mertens melepas tendangan keras untuk menggetarkan gawang Aljazair. Belgia berbalik unggul! Tak lama berselang, Fellaini nyaris memperbesar keadaan menjadi 3-1, namun sundulannya masih bisa ditepis oleh M'Bolhi. Hingga tambahan waktu tiga menit, skor 2-1 untuk kemenangan Belgia tidak berubah.

Susunan Pemain:
Belgia : Courtois, Alderweireld, Kompany, Van Buyten, Vertonghen, Witsel (Mertens 46'), Dembele (Fellaini 65'), Chadli, De Bruyne, Hazard, Lukaku (Origi 58').
Aljazair : M'Bolhi, Ghoulam, Bougherra, Halliche, Feghouli, Medjani (Ghilas 84'), Bentaleb, Soudani (Slimani 66'), Taider, Mahrez (Lacen 71'), Mostefa.

Ghana 1-2 Amerika Serikat

 Clint Dempsey membuka keunggulan Amerika Serikat hanya dalam 29 detik pertandingan.
Ghana yang mendominasi permainan dipaksa menelan kekalahan lewat gol tandukan Brooks menjelang laga usai.

Amerika Serikat sukses mendulang angka penuh pada laga perdana mereka di Grup G Piala Dunia 2014 usai memetik kemenangan 2-1 dalam duel yang berlangsung dramatis di di Arena das Dunas, Selasa (17/6).
Pada laga ini, pelatih Amerika Serikat Jurgen Klinsmann menurunkan skuat yang pernah mengalahkan Nigeria dalam pertandingan persahabatan. Sedangkan pelatih Ghana Kwesi Appiah membangkucadangkan Michael Essien.
Hasil ini membuat Amerika Serikat menempati peringkat kedua di bawah Jerman yang di laga sebelumnya menggasak Portugal 4-0. Sedangkan Ghana berada di peringkat ketiga.
Babak pertama
Amerika Serikat langsung menggebrak pertahanan Ghana setelah wasit meniupkan peluit kick-off. Kejutan diberikan tim Paman Sam lewat gol cepat Clint Dempsey ketika laga baru berjalan 29 detik.
Dempsey merangsek pertahanan Ghana yang belum siap menghadapi serbuan Amerika Serikat. Pemain Fulham ini kemudian melepaskan tendangan kaki kiri mendatar yang tak bisa dibendung penjaga gawang Adam Kwarasey.
Kecolongan gol cepat Dempsey, Ghana memperbaiki organisasi permainan, dan melakukan tekanan ke pertahanan Amerika Serikat. Namun lini belakang lawan tampil solid, sehingga tak mudah mendekati kotak penalti.
Kendati demikian, Amerika Serikat masih bisa mengancam lewat Jozy Altidore, hanya saja belum membuahkan hasil. Tapi Altidore terpaksa ditarik keluar akibat mendapat cedera pada menit ke-24.
Peluang diperoleh Christian Atsu untuk menyamakan kedudukan. Sayangnya, tendangan melengkung Atsu masih belum menemui sasaran pada menit ke-28. Beberapa saat kemudian, giliran Asamoah Gyan yang mengancam kiper Tim Howard. Tapi tendangannya bisa dihalau.
Babak kedua
Ghana yang tertinggal satu gol mencoba membongkar pertahanan Amerika Serikat dengan permainan ofensif. Kembali pertahanan solid tim besutan Klinsmann ini membuat The Black Pearls menemui jalan buntu.
Setelah menemui jalan buntu, Ghana memasukkan Kevin-Prince Boateng untuk meningkatkan daya gempur, dan menarik keluar Jordan Ayew yang tidak terlalu efektif di laga ini. Kehadiran Boateng memberikan perubahan dalam permainan Ghana.
Serangan bertubi-tubi dilancarkan Ghana, dan mereka mendapatkan peluang melalui Gyan, tapi tidak membuahkan hasil. Penggawa Amerika Serikat tampil disiplin dalam menjaga pertahanan mereka.
Kebuntuan Ghana akhirnya terpecahkan pada menit ke-82. Kerjasama apik Ghana membuahkan hasil manis ketika Andre Ayew memaksa Howard memungut bola dari jalanya usai menerima umpan tumit dari Jordan Ayew. Gol ini memicu semangat pemain Ghana.
Namun selang empat menit kemudian, John Brooks mendatangkan mimpi buruk bagi Ghana. Berawal dari sepak pojok, tandukan Brooks tidak bisa dibendung Kwarasey, dan skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit.

Iran 0-0 Nigeria

 
Duel antara wakil Asia dan Afrika ini menjadi partai pertama yang berakhir tanpa gol di gelaran Piala Dunia 2014.

Iran dan Nigeria sama-sama memetik satu poin usai bermain imbang 0-0 di Curitiba pada laga pertama mereka di Grup F Piala Dunia 2014, Selasa (17/6) dinihari WIB.

Kendati tampil lebih dominan, skuat Elang Super gagal membongkar pertahanan rapat Team Melli dan pada akhirnya laga ini menjadi pertarungan pertama yang berkesudahan tanpa gol dalam turnamen di Brasil.

Menyusul hasil ini, kedua tim berdiri beriringan di posisi runner-up dan ketiga grup di bawah Argentina, dengan Bosnia-Herzegovina masih menjadi juru kunci.

Babak Pertama

Nigeria yang berinisiatif menekan di menit-menit awal langsung memperoleh peluang untuk membuka angka melalui aksi Victor Moses, namun sepakan rendahnya masih gagal menyulitkan kiper Alireza Haghighi.

Menginjak menit ketujuh, Super Eagles sejatinya berhasil menggetarkan jala Iran, akan tetapi gol oleh Ahmed Musa itu tak disahkan wasit Carlos Vera dari Ekuador lantaran sebelumnya sudah terjadi pelanggaran terlebih dahulu.

Nigeria terus menunjukkan dominasi permainan atas sang lawan, namun mereka tak kunjung mampu mengonversinya menjadi sebuah keunggulan skor. Sementara itu, Iran yang banyak tertekan sempat mendapat kesempatan emas untuk mencuri angka. Sayang, tandukan akurat Reza Ghoochanneijhad menyongsong tendangan sudut Ashkan Dejagah kandas oleh penyelamatan hebat Vincent Enyeama.

Sampai interval, kedua tim masih bermain sama kuat dengan skor kacamata.

Babak Kedua

Berbeda dengan di paruh awal, kali ini Team Melli yang berusaha menggebrak, dengan Ghoochanneijhad melepaskan tembakan kaki kiri yang masih melebar tipis saja di sisi kanan gawang Enyeama.

Tidak lama berselang, gantian Nigeria mengancam kembali via eksekusi tendangan bebas dari Ramon Azeez, namun percobaannya terlalu mudah untuk diantisipasi oleh Haghighi.

Jual-beli serangan lebih banyak terjadi di babak kedua ini dengan Iran menunjukkan peningkatan performa buat mengimbangi tekanan lawan mereka dari Benua Afrika. Di menit 63, kembali menebar ancaman dengan sepakan spekulatif dari jarak jauh, sementara kesempatan sangat bagus menghampiri Nigeria sesaat kemudian lewat sundulan melebar Shola Ameobi.

Dominasi permainan Super Eagles kembali kentara memasuki seperempat jam terakhir laga. Tetapi peluang-peluang dari Ogenyi Onazi, Peter Odemwingie, dan Ameobi seluruhnya berakhir percuma, sedangkan Iran tampak cukup puas menjaga skor imbang sampai pertandingan kelar.

Pada akhirnya, kedua tim berbagi satu angka untuk mengawali petualangan mereka di Brasil.

Jerman 4-0 Portugal

 Thomas Muller catat hat-trick di laga perdana.
Hat-trick Thomas Muller menginspirasi kemenangan telak Jerman atas Portugal yang bermain sepuluh pemain sejak babak pertama.

Jerman mengawali petualangan mereka di Piala Dunia 2014 dengan meyakinkan ketika berhasil menumbangkan lawan terberat di Grup G, Portugal, dengan skor telak 4-0 pada Selasa (17/6) dini hari WIB. Thomas Muller menjadi bintang di laga ini lewat hat-trick yang diselingi gol Mats Hummels.
Bermain di Arena Fonte Nova, Salvador, Die Mannschaft yang mengandalkan Muller sebagai penyerang palsu sudah mampu unggul 2-0 ketika Pepe mendapat kartu merah setelah bersitegang dengan penyerang Jerman tersebut. Bermain dengan sepuluh pemain, Seleccao akhirnya harus mengakhiri laga dengan kebobolan dua gol tambahan dari Muller.
Babak Pertama
Di tengah cuaca terik di Salvador, kedua tim mampu memperagakan permainan agresif sejak kick-off dilangsungkan. Sundulan Mario Gotze nyaris berbuah hasil di menit kedua sebelum Portugal langsung membalas lewat dua peluang emas melalui kaki Hugo Almeida dan Cristiano Ronaldo yang masih bisa ditahan oleh Manuel Neuer. Belum genap sepuluh menit, kiper Rui Patricio melakukan blunder ketika salah mengoper di area pertahanannya. Beruntung, sepakan Sami Khedira dari jarak jauh masih menyamping tipis.
Peluang demi peluang bertubi-tubi ini akhirnya berbuah gol ketika Jerman melakukan serangan di menit 11 ketika Mario Gotze tampak dijatuhkan oleh Joao Pereira di kotak terlarang. Sempat ada protes dari pemain Portugal, namun wasit tetap menunjuk titik putih dan memberi kartu kuning kepada bek kanan Portugal itu. Thomas Muller yang menjadi eksekutor penalti mampu melaksanakan tugasnya dengan baik setelah sepakan keras kaki kanannya gagal dihadang Patricio. Jerman unggul cepat.
Di menit 25, tendangan terukur Nani dari luar kotak penalti masih melayang tipis di atas mistar gawang Jerman. Di saat Portugal mengincar gol penyama inilah Jerman malah melebarkan keunggulan di menit 32 tatkala Mats Hummels sukses menanduk sepak pojok Toni Kroos. Tertinggal 2-0, Portugal lalu membuat dua peluang beruntun lewat Fabio Coentrao dan pemain pengganti Eder, namun masih belum tepat sasaran.
Justru petaka yang didapat pasukan Paulo Bento ketika Pepe bertindak ceroboh di menit 37. Ketika berduel dengan Muller, Pepe tampak mencengkeram muka penyerang Jerman itu dengan tangannya. Tak cukup, bek Real Madrid ini lalu menandukkan kepalanya ke arah Muller sehingga memicu keributan di antara kedua pemain. Akibatnya, wasit Milorad Mazic asal Serbia langsung menarik kartu merah kepada Pepe.
Dalam kondisi tertinggal, Portugal harus bermain dengan sepuluh pemain. Tentu saja hal ini dimanfaatkan Jerman menjelang babak pertama berakhir untuk semakin menjauhkan keadaan. Berawal dari crossing Kroos yang gagal dihalau sempurna oleh Bruno Alves, Muller mampu merebutnya dan langsung menceploskan bola tanpa bisa dibendung Patricio. Gawang Portugal pun bergetar untuk ketiga kali dan memasuki ruang ganti dengan lesu.
Babak Kedua
Tak seperti sepuluh menit awal di babak pertama yang berlangsung cepat, tempo permainan di babak kedua berjalan lebih lambat. Meski demikian, tak menghalangi kedua tim untuk sama-sama tampil menyerang. Di menit 51 misalnya, Jerman nyaris membuat Portugal kian merana ketika Mesut Ozil mampu lolos dari jebakan off-side dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Patricio. Namun, sepakan Ozil masih bisa ditepis secara gemilang oleh kiper Portugal itu.
Semenit kemudian, Portugal mendapat peluang bagus ketika Ronaldo sukses memberikan umpan terobosan berbahaya ke area pertahanan Jerman, sayang Nani dan Coentrao yang mengejar bola tersebut malah saling berebut dan bertabrakan sehingga menguaplah peluang tersebut. Coentrao sendiri mengalami kesialan di menit 64 ketika otot pahanya tertarik ketika mencoba mengejar bola. Ia pun terkapar di lapangan dan terpaksa ditarik keluar.
Jerman kembali menyia-nyiakan peluang di menit 69. Berawal dari serangan balik, Andre Schurrle menyodorkan umpan silang mendatar kepada Gotze di kotak penalti. Sayang, sepakan gelandang Bayern Munich ini masih bisa diblok Bruno Alves. Terus tertekan, Portugal enggan menyerah dan mereka hampir mendapatkan hasil ketika Eder tampak dilanggar di kotak penalti ketika mencoba mengambil bola muntah Ronaldo. Protes keras dilancarkan kapten Portugal itu, namun wasit tetap melanjutkan pertandingan.
Dan pada menit 78, Jerman sanggup menambah pundi-pundi golnya. Kembali, Muller mencatatkan namanya di papan skor setelah sukses menyambar bola liar dari crossing dari Schurrle yang gagal diantisipasi Patricio. Ini adalah hat-trick pertamanya bersama timnas sekaligus trigol perdana di Piala Dunia 2014. Di masa injury time, sepakan bebas Ronaldo masih bisa ditepis Neuer sebelum laga akhirnya benar-benar berakhir.

Susunan Pemain:
Jerman (4-2-3-1): Neuer; Boateng, Hummels (Mustafi 73'), Mertesacker, Höwedes; Lahm, Khedira; Özil (Schurrle 63'), Kroos, Götze; Müller (Podolski 82').
Portugal (4-3-3): Patricio; Pereira, Pepe, Alves, Coentrao (A. Almeida 65'); Meireles, Veloso (R. Costa 46'), Moutinho; Nani, Almeida (Eder 28'), Ronaldo.

Argentina 2-1 Bosnia & Herzegovina

 Messi bawa Argentina menang.
Bermain dengan tensi tinggi dan perlawanan yang ketat, Argentina mampu meraih kemenangan tipis 2-1 atas Bosnia & Herzegovina di laga perdana Grup F Piala Dunia 2014, Senin (16/6/2014)

Bermain dengan tensi tinggi dan perlawanan yang ketat, Argentina mampu meraih kemenangan tipis 2-1 atas Bosnia & Herzegovina di laga perdana Grup F Piala Dunia 2014, Senin (16/6) dini hari WIB
Sebuah gol bunuh diri Sead Kolasinac dan sepakan keras Lionel Messi jadi jawaban kemenangan Argentina, sebelum Vedad Ibisevic sukses memperkecil keadaan menjadi 2-1.
Babak pertama
Hentakan serangan langsung diberikan Argentina sejak detik pertama pertandingan. Sergio Aguero yang diduetkan dengan Lionel Messi memulai melalui penetrasi dari sayap kiri yang harus dihentikan dengan tekel keras. Tak disangka sepakan bebas yang dieksekusi Tim Tango salah diantisipasi oleh bek Bosnia & Herzegovina, Sead Kolasinac, dan berbuah gol! Skor 1-0 untuk Argentina di menit ketiga!
Selepas gol tersebut kendali permainan masih berada di kaki-kaki Angel Di Maria cs, namun Bosnia & Herzegovina mampu mengontrol emosi untuk tidak terlalu naik dari garis pertahanan. Di menit 12, Hajrovic nyaris saja menyamakan keadaan andai sepakannya dari luar kotak tak penalti dihalau Sergio Romero.
Memasuki menit ke-24, striker andalan mereka, Edin Dzeko, melakukan usahnya yang nyaris berbuah gol. Mendapat sodoran manis dari Hajrovic, sepakannya di dalam kotak penalti lawan secara luar biasa diblok Ezequiel Garay.
Tensi semakin meninggi, karena Argentina tak mau tinggal diam selepas lini belakangnya kedodoran. Javier Mascherano memulainya lewat sepakan keras dari luar kotak. Beruntung, Asmir Begovic dengan luar biasa menghalau bola.
Pada menit ke-40 tandukan keras Senad Lulic berawal dari situasi sepak pojok, hampir saja menjebol gawang Argentina jika Romero tidak sigap menghalaunya. Momen itu sekaligus jadi tanda berakhirnya babak pertama yang berakhir 1-0 untuk tim asuhan Alejandro Sabella.
Babak Kedua
Nafsu untuk menyamakan keadaan semakin membumbung dengan skema high defensif line yang membuat Bosnia & Herzegovina lebih mendominasi jalannya awal babak kedua. Hajrovic yang tampil begitu menonjol kembali mengancam gawang Argentina. Namun lagi-lagi Romero secara gemilang menangkisnya.
Tekanan yang terus menerus dilakukan Bosnia & Herzegovina membuat Argentina sulit mengembangkan permainannya. Berulang kali bintang utama mereka, Lionel Messi mati kutu oleh hadangan para bek tim pecahan Yugoslavia itu, termasuk di babak pertama di mana Messiah terlihat 'transparan'.
Namun Messi tetaplah Messi. Secara luar biasa, La Pulga sukses mencetak gol keduanya di ajang Piala Dunia dengan ciamik. Bekerja sama dengan Gonzalo Higuain, Messi yang melakukan cut inside dari sisi kanan dan mengelabui dua bek lawan lewat gocekan mautnya. Tak ayal, mendapat ruang kosong, pemain Barcelona itu langsung melepaskan tembakan keras yang sukses menjebol gawang Begovic. Kedudukan berubah 2-0 untuk Argentina!
Sedikit terlena karena sanggup menjauh, Albiceleste melemah di akhir laga. Beruntung, gol Vedad Ibisevic yang memperkecil keadaan menjadi 2-1 tak memberi dampak buruk di akhir laga. Argentina pun sunggup meraih hasil sempurna pada laga pertamanya di Piala Dunia 2014.
Susunan Pemain
Argentina: Romero; Rojo, Garay, Campagnaro, Zabaleta; Mascherano, Di Maria, Messi, Rodriguez, Fernandez, Aguero
Bosnia-Herzegovina: Begović; Mujdža, Bičakčić, Spahić, Kolašinac; Bešić, Pjanić; Hajrović, Misimović, Lulić; Džeko

Prancis 3-0 Honduras

 Laporan Pertandingan: Prancis 3-0 Honduras
Prancis masih terlalu tangguh buat Honduras saat kedua tim bertemu di Porto Allegre.
Prancis meraih kemenangan di laga pembuka Grup E kala menghadapi Honduras di Estadio Beira-Rio, Senin (16/6) dinihari WIB.

Gol dari Karim Benzema dan bunuh diri Noel Valladares menjadi penentu kemenangan 3-0 Les Bleus di laga ini, yang juga mengantar mereka menyamai perolehan angka Swiss, yaitu tiga angka, namun lebih baik dalam produktivitas gol.
Sementara Honduras harus puas tetap bertahan dengan nol angka, sama dengan perolehan Ekuador, yang beberapa jam sebelumnya kalah 2-1.
Babak I
Prancis, yang tampil dengan jersey warna biru tua, langsung menekan pertahanan Honduras sejak menit pertama. Lewat umpan cepat dan mendatar, pertahanan Honduras terus diuji.
Karim Benzema, yang tampil sendirian di lini depan, sempat mendapatkan peluang sebelum laga genap berjalan sepuluh menit, tapi belum sampai berujung gol.
Kans paling terbuka didapat Matuidi di menit 14. Berawal dari tendangan bebas, bola mengenai badan salah satu pemain Honduras dan jatuh di dekat Matuidi, yang langsung melepas tendangan voli dari dalam kotak penalti. Akan tetapi Valladares dengan sigap menepis bola yang mengarah ke gawangnya dan mengenai mistar.
Tekanan Prancis masih berlanjut. Kans mencetak gol kembali tercipta di menit 22 lewat umpan silang yang disundul Antoine Griezmann. Kiper Honduras takluk, tapi bola hanya mengenai mistar gawang.
Upaya Benzema dua menit berselang juga masih belum bisa merobek gawang Honduras, di mana bola hasil sundulannya masih tipis di atas mistar gawang.
Di menit 26, sempat terjadi insiden antara Paul Pogba dan Wilson Palacios, yang berujung pada kartu kuning untuk keduanya.
Mendekati sepuluh menit terakhir paruh pertama, Honduras mulai berani menekan. Tapi rapatnya pertahanan Prancis membuat alur serangan Honduras kerap patah sebelum mencapai gawang.
Tim asuhan Didier Deschamps juga terus berusaha mencari celah untuk mencuri gol. Momen tersebut terbuka di menit 43, menyusul pelanggaran Palacios terhadap Pogba di kotak penalti.
Karena pelanggaran tersebut, Honduras dijatuhi sanksi penalti dan Palacios diusir keluar karena akumulasi dua kartu kuning. Benzema yang menjadi eksekutor tendangan 12 pas berhasil melesakkan bola ke sudut kanan atas gawang Honduras. Prancis menyudahi babak pertama dengan unggul 1-0.
Babak II
Laga diawali dengan keriuhan. Pasalnya terjadi gol yang harus ditentukan oleh efektivitas teknologi goal line.
Berawal dari umpan silang Yohan Cabaye, Benzema menyontek bola lewat dan mengenai mistar. Bola memantul ke arah Valladares, yang sempat mengarahkan bola masuk ke gawangnya sendiri sebelum kemudian ditangkapnya.
Di sinilah peran teknologi garis gawang diuji. Wasit akhirnya memutuskan telah terjadi gol pada momentum tersebut setelah mendapat masukan dari sistem teknologi yang digunakannya. Prancis memimpin 2-0.
Beberapa menit berselang, Benzema kembali mengancam lewat tendangan jarak dekat, tapi bisa dibendung Valladares. Sementara sepakan Valbuena masih sedikit melebar dari gawang Honduras.
Kerja sama apik lini serang Prancis kembali nyaris menjebol gawang Honduras. Dibangun dari lini tengah, Patrice Evra ikut naik membantu serangan dan mengirim umpan mendatar untuk dituntaskan Matuidi di menit 63. Namun bola masih sedikit melebar dari gawang Honduras.
Di menit 68, Boniek Garcia bisa menembus pertahanan Prancis dan melepas tendangan kaki kiri dari dalam kotak penalti. Hugo Lloris tak mengalami kesulitan mengamankan bola.

Di menit 72, Benzema bisa menambah keunggulan Prancis. Berawal dari tendangan bebas, bola disodorkan ke lini tengah untuk ditendang Debuchy, namun masih bisa diblok pemain Honduras. Bola rebound berhasil dikontrol Benzema, yang langsung melepas tendangan keras kaki kanan dari dalam kotak penalti tanpa bisa dihentikan barisan pertahanan Honduras.

Unggul tiga gol membuat Prancis bermain lebih santai. Di sepuluh menit terakhir, Honduras memiliki sejumlah kesempatan menguasai bola. Tapi kekurangan satu pemain membuat pola serangan skuat asuhan Luis Suarez menjadi tak stabil dan kerap kehilangan bola.

Prancis memaksimalkan setiap menit untuk menekan dan menciptakan peluang. Namun, hingga berakhirnya tiga menit masa injury time, tak ada gol tambahan tercipta. Tiga angka menjadi milik Prancis di laga ini.

Susunan Pemain:
 
Prancis: Hugo Lloris, Mamadou Sakho, Mathieu Debuchy, Patrice evra, Raphael Varane, Yohan Cabaye (Rio Mavuba 65), Blaise Matuidi, Paul Pogba (Moussa Sissoko 57), Antoine Griezmann, Mathieu Valbuena (Olivier Giroud 77), Karim Benzema

Honduras: Noel Valladares, Maynor Figueroa, Victor Bernardez (Osman Chavez 46), Emilio Izaguirre, Brayan Beckeles, Roger Espinoza, Andy Najar (Jorge Claros 58), Wilson Palacios, Luis Garrido, Carlos Costly, Jerry Bengtson (Boniek Garcia 46)

Swiss 2-1 Ekuador

 Swiss menumbangkan Ekuador di laga perdana Piala Dunia 2014.
Swiss mendapati kemenangan pertamanya di ajang Piala Dunia 2014 dengan menumbangkan Ekuador di menit terakhir.

Langkah Swiss yang mencatatkan rekor tak terkalahakan di babak kualifikasi Piala Dunia 2014 terus berlanjut setelah mereka sukses menumbangkan Ekuador di laga perdana Piala Dunia Grup E, Minggu (15/6) waktu setempat.
Bermain di Estádio Nacional de Brasília, anak asuh Ottmar Hitzfeld berhasil membalikkan kedudukan untuk menang 2-1 setelah gol dari Enner Valencia di babak pertama mampu dibalikkan oleh pemain pengganti seperti Admir Mehmedi dan Haris Seferovic di babak kedua.
Babak Pertama
Serangan perdana di pertandingan ini dibangun oleh Ekuador melalui tendangan bebas kapten Antonio Valencia di menit ketiga. Dengan mengerahkan beberapa pemain ke lini pertahanan Swiss, kesempatan yang didapat La Tricolor tersebut tak berujung gol lantaran masih bisa dihalau.
Laga kemudian berjalan seimbang dengan kedua kubu yang mencoba untuk membongkar pertahanannya masing-masing. Sebelum menginjak lima belas menit, Swiss yang mengenakan seragam merah-putih mendapati gilirannya untuk mengancam dengan mewakilkan Granit Xhaka, yang sayang sepakannya belum terarah.
Pasukan Hitzfeld mulai mendapati momentum sebagaimana mereka yang sudah mampu mengembangkan permainan di seperempat jam. Tak mau ketinggalan, Xherdan Shaqiri juga berupaya menciptakan gol dengan mengarahkan tendangan dari jarak cukup jauh, namun kiper Alexander Dominguez terbilang sigap untuk yang satu itu.
Serangan demi serangan lantas mengalir deras dari barisan La Nati. Di menit ke-19, bek Ricardo Rodriguez bahkan sempat melancarkan kejutannya dengan menembak bola menggunakan kaki kiri, tapi lagi-lagi belum membuahkan hasil.
Meski terkurung di 20 menit pertama, Ekuador arahan Reinaldo Rueda justru berhasil mengejutkan lawannya dengan menjebol gawang Diego Benaglio di menit ke-22 berkat sundulan kepala Enner Valencia yang memanfaatkan free-kick Walter Ayovi dari sisi kiri.
Tertinggal, Swiss pun mencoba untuk menyamakan kedudukan. Dan selama sisa babak pertama, mereka berulang kali melakukan percobaan tembakan spekulasi melalui lini tengah, namun tak ada satu pun yang berbuah gol hingga wasit Ravshan Irmatov memerintahkan kedua kubu untuk turun minum.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Swiss memutuskan untuk mengganti Valentin Stocker dengan memasukkan Admir Mehmedi. Selang tak berapa lama, striker milik SC Freiburg itu sukses membobol gawang Dominguez dengan memanfaatkan tendangan penjuru yang diambil Rodriguez di menit ke-47. Sebelum itu, Stephan Lichtsteiner memberikan andil lantaran sepakannya berbuah corner.
Usai kedudukan menjadi imbang, jalannya pertandingan menjadi milik wakil Eropa, Swiss, yang di babak kedua bermain dengan menempatkan dua orang striker di lini depan sebagaimana momentum yang berembus ke arah mereka.
Terlepas itu, Ekuador sesekali melakukan ancaman melalui sektor sayap, terutama dari pergerakan Enner Valencia yang begitu mobile di laga ini. Di menit ke-59, pemuda berusia 25 tahun itu bergerak ke dalam dan melepaskan tendangan usai menerima umpan pendek dari Jefferson Montero, namun Benaglio masih sigap untuk meredamnya.
Dua menit setelah peluang Valencia, Christian Noboa juga berusaha untuk mencetak gol dengan melepaskan tembakan jarak jauh menggunakan kaki kanan. Meski mendapatkan ruang tembak, kesempatan tersebut tidak berarti banyak lantaran mudah diamankan.
Striker muda Swiss yang menjadi rebutan klub-klub Eropa, Josip Drmic, sejatinya mampu mencetak gol tambahan di menit ke-70. Akan tetapi, dalam skema serangan dengan memanfaatkan kelengahan lawan, bola yang dijaringkan ke gawang Dominguez dianulir lantaran ia sudah berdiri dalam posisi offside.
Tiga menit berselang, trio pasukan berbaju merah-putih melakukan serangan balik cepat dengan Shaqiri yang menjadi eksekutor terakhir. Dengan dihadang satu bek lawan, penggawa Bayern Munich itu gagal menuntaskan peluang lantaran tendangannya hanya menyamping.
La Tri lantas membalas tak berapa lama, yang lagi-lagi diprakarsai oleh Enner Valencia. Dalam sebuah kesempatan usai menerima bola panjang dari lini belakang, sontekan yang diarahkannya ke gawang kosong usai melewati hadangan Benaglio berhasil dikejar dan dibuang oleh Steve Von Bergen.
Di sisa pertandingan, pelatih Hitzfeld memutuskan untuk mengganti Drmic dengan Haris Seferovic. Keputusan tersebut terbilang jitu, lantaran sang pemain yang diturunkan sukses mempersembahkan kemenangan lewat golnya di menit terakhir.

Pantai Gading 2-1 Jepang

 Keisuke Honda dkk. tak kuasa menahan comeback Pantai Gading.
Tertinggal lebih dulu dari Jepang, Pantai Gading sukses membalikkan keadaan lewat gol sundulan dari Wilfried Bony dan Gervinho.

Pantai Gading secara luar biasa bangkit dari ketertinggalan dan sukses mengamankan tiga angka atas Jepang dalam partai pembuka Grup C Piala Dunia 2014 di Arena Pernambuco, Minggu (15/6) pagi WIB. Gol-gol dari Wilfried Bony dan Gervinho yang tercipta dengan selang waktu dua menit di babak kedua membuat gol cepat Jepang via Keisuke Honda menjadi kurang berarti.
Dengan hasil ini, Pantai Gading sukses membuntuti pemuncak klasemen Grup C, Kolombia, yang beberapa jam yang lalu membabat Yunani 3-0. Kolombia sendiri dijadwalkan akan berhadapan langsung dengan Pantai Gading pada 19 Juni mendatang.
Babak Pertama
Pantai Gading langsung tancap gas dengan mengandalkan kekuatan fisik dan kemampuan individual para pemain mereka. Hasilnya, mereka langsung membuat peluang di menit keenam. Berawal dari serangan balik, Gervinho mengirimkan umpan kepada Wilfried Bony yang berada di dalam kotak penalti, namun tembakan sang striker masih bisa diblok dengan gemilang oleh Maya Yoshida.
Sementara kolektivitas menjadi andalan Jepang di laga ini, membuat mereka tampil lebih taktis dan lebih berbahaya ketika menyerang. Tim Samurai Biru pun langsung menuai hasilnya di menit 16. Dari sisi kiri, Yuto Nagatomo melepaskan umpan ke kotak penalti. Keisuke Honda mengontrol bola dengan sangat baik, membuka ruang, sebelum melepas tembakan keras kaki kiri yang tidak bisa dijangkau kiper Pantai Gading, Boubacar Barry.
Hanya selang empat menit setelah gol tersebut, Jepang nyaris menggandakan keunggulan tatkala Atsuto Uchida mampu menerima umpan Honda di kotak penalti. Bek kanan Schalke ini dengan tenang mampu melewati kawalan pemain Pantai Gading, namun tembakan kaki kirinya masih kurang keras sehingga Barry bisa menepisnya. Tak lama kemudian, umpan silang semi menembak dari Honda masih bisa ditangkis oleh Barry. Pasukan Alberto Zaccheroni terus menggempur.
Memasuki pertengahan babak kedua, giliran Pantai Gading yang dominan lewat gempuran yang dikomandoi Yaya Toure dan Gervinho. Peluang demi peluang pun mereka dapatkan seperti tendangan bebas dari Toure, sepakan kencang dari Arthur Boka, hingga dribel dan crossing agresif dari Gervinho. Namun masih belum menghasilkan gol balasan bagi The Elephants hingga babak pertama berakhir.  
Babak Kedua
Usai turun minum, Pantai Gading terus berupaya mengejar ketertinggalan. Namun Jepang mampu bertahan dengan baik untuk menghalau skema serangan lawan. Masih mejal, pelatih Sabri Lamouchi pun menurunkan Didier Drogba di menit 62. Masuknya penyerang berusia 36 tahun ini langsung memberi suntikan moral bagi timnya. Entah kebetulan atau tidak, Pantai Gading langsung mencetak dua gol dalam rentang dua menit!
Di menit 64, Bony sukses menyamakan skor setelah tandukannya sukses menghujam gawang Jepang yang dikawal Eiji Kawashima. Kredit khusus diberikan kepada Serge Aurier yang melepaskan crossing akurat dari sayap kanan. Lewat skema serupa, bek kanan asal Toulouse ini lalu kembali melepas umpan silang di menit 66. Kali ini, ada Gervinho yang sukses menyundulnya. Kawashima berhasil menghadangnya namun bola terlampau keras sehingga tetap bersarang di gawang. .
Para pemain Jepang tampak terkejut setelah Pantai Gading berbalik unggul secara tiba-tiba. Mereka pun perlahan-lahan kembali ke permainan, mendominasi lapangan, namun berkali-kali gagal menembus rapatnya pertahanan lawan. Bahkan, Pantai Gading beberapa kali mengancam lewat serangan balik dan bola-bola mati. Seperti tendangan bebas Drogba di menit 80 yang masih bisa ditepis oleh Kawashima.
Drogba kembali beraksi tak lama kemudian, namun tembakannya yang terdefleksi Yoshida masih menyamping tipis di sisi kanan gawang. Lalu ada tembakan Salomon Kalou dari sudut sempit yang masih bisa ditahan Kawashima. Jepang sendiri terus mengurung pertahanan Pantai Gading. Sayang, hingga injury time selama empat menit, tak ada gol tambahan. Pantai Gading pun sukses mengunci kemenangan krusial ini.
 
Susunan Pemain:
Pantai Gading : Barry; Boka (Djakpa 75'), Bamba, Zokora, Aurier; Serey Die (Drogba 62'), Toure, Tiote; Gervinho, Bony (Ya Konan 78'), Kalou
Jepang : Kawashima; Uchida, Yoshida, Morishige, Nagatomo; Yamaguchi, Hasebe (Endo 54'); Okazaki, Osako (Okubo 68'), Honda; Kagawa (Kakitani 86')

Inggris 1-2 Italia

http://static.goal.com/423600/423626_heroa.jpg
Balotelli pastikan kemenangan 2-1 Italia atas Inggris berkat sundulan mautnya.

Gol Mario Balotelli pada menit ke-50 memastikan kemenangan 2-1 untuk Italia atas Inggris di pertandingan perdana di Grup D Piala Dunia 2014, yang berlangsung di Manaus, Brasil, Minggu (15/6) pagi WIB.
Claudio Marchisio mencetak gol pertama Italia pada menit ke-35, meski sempat disamakan Daniel Sturridge dua menit kemudian. Namun, Balotelli muncul sebagai pahlawan berkat golnya ketika pertandingan babak kedua baru berjalan lima menit.
Dengan hasil ini, Italia ada di peringkat kedua di grup D, hanya kalah selisih gol dari Kosta Rika, yang di pertandingan sebelumnya secara mengejutkan menumbangkan Uruguay 3-1.
Babak Pertama
Ketika pertandingan baru berjalan empat menit, Inggris mampu mendapatkan sejumlah peluang, di antaranya tendangan Raheem Sterling dari jarak 30 yard, namun hanya menyamping tipis ke sisi gawang. Beberapa saat kemudian, giliran usaha Jordan Henderson yang melepaskan tendangan dari dekat garis kotak penalti, namun kiper Italia Salvatore Sirigu melakukan penyelamatan gemilang.
Pada menit ketujuh, ketika Andrea Pirlo berusaha masuk ke dalam kotak penalti, tampak bola sempat mengenai tangan Glen Johnson. Namun, wasit tidak melihatnya sebagai sebuah pelanggaran.
Pada menit ke-11, Inggris memiliki peluang bagus. Berada dalam posisi cukup bebas, Danny Welbeck melepaskan sebuah tendangan keras ke arah gawang, namun hanya menyamping ke sisi kanan. Dua menit berselang, giliran Sturridge, yang berusaha bergerak dari sisi kiri pertahanan Italia, namun tendangan melalui situasi sulit bisa ditangkap Sirigu.
Setelah berkali-kali diserang, Italia berusaha balik menyerang. Mereka berusaha menekan di sisi kiri pertahanan lawan, namun sebuah tendangan melambung Antonio Candreva, masih bisa ditangkap Joe Hart.
Peluang emas didapatkan Inggris ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-21, ketika Sterling mengirim crossing dari sisi kanan pertahanan Italia. Sudah ada Welbeck yang siap menyambut dengan sontekan, namun karena dikawal dua pemain sekaligus, ia gagal meraih bola.
Dua menit berselang, peluang emas kembali mereka dapatkan. Welbeck menusuk ke sisi kiri kotak penalti Italia dan mengirim umpan crossing ke depan gawang, namun bola mampu dibuang Andrea Barzagli. Padahal, sudah ada Daniel Sturridge yang siap menyambut dengan sundulan kepala.
Candreva melakukan percobaan yang mirip dengan kejadian sebelumnya, yakni pada menit ke-27, ia melepaskan sepakan dari sisi kiri pertahanan Inggris, dan bola hanya melambung di atas mistar gawang.
Italia akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-35. Marco Verratti mengirim bola ke arah depan kotak penalti, dan Andrea Pirlo dengan cerdiknya melakukan gerakan tipu sehingga bola dibiarkan melaju ke arah Marchisio. Berada dalam posisi sangat bebas, tanpa terkawal, gelandang Juventus itu melepaskan tendangan keras mendatar, tanpa bisa dihalau Hart.
Inggris cepat merespons! Dua menit setelah gol Italia tadi, mereka bisa menyamakan kedudukan lewat aksi Sturridge. Berawal dari kiriman bola Sterling kepada Wayne Rooney, penyerang Manchester United itu meneruskan dengan crossing melambung yang sangat matang ke arah depan gawang, dan sudah ada Sturridge yang menyambut dengan sepakan keras, tanpa bisa dihalau Sirigu.
Ketika pertandingan babak pertama sudah memasuki injury time, Italia memiliki peluang emas untuk kembali unggul. Kiriman bola yang sangat bagus dari Pirlo, berusaha dimanfaatkan Balotelli di sisi kanan kotak penalti Inggris. Ketika striker bengal ini tahu Hart keluar dari sarangnya, ia melepaskan tendangan ke arah atas gawang, namun di sana ada Phil Jagielka yang membuang bola dengan sundulan kepala. Beberapa saat kemudian, peluang bagus juga didapatkan Candreva di sisi kanan pertahanan lawan, namun sepakannya ke pojok kanan gawang masih bisa dibendung Hart.
Babak Kedua
Italia langsung unggul ketika pertandingan babak kedua baru memasuki menit ke-50. Berawal dari umpan crossing melambung dilesakkan Candreva di sisi kiri pertahanan Inggris, bola mengarah kepada Balotelli di dekat pojok kanan gawang Hart. Meski sempat dikawal Gary Cahill, namun striker AC Milan itu dengan mulusnya menyundul bola dan masuk ke gawang.
Satu menit berselang, Inggris berusaha merespons. Sturridge sempat menciptakan peluang ketika ia berliuk-liuk masuk ke dalam kotak penalti lawan, namun karena dijaga tiga pemain lebih, bola berada dalam penguasaan Italia.
Pada menit ke-53, publik Inggris sempat dikejutkan dengan aksi Rooney yang melepaskan tendangan keras dari jarak jauh, namun hanya tipis ke sisi kanan gawang Sirigu.
Tiga menit kemudian, Rooney bermain melebar dengan memberi bola kepada Gerrard, yang kemudian bermain satu-dua dengan Sturridge. Sang kapten kemudian bergerak untuk mengejar bola dan menguasainya, namun ia ditempel ketat Gabriel Paletta sehingga terjatuh, namun bukan sebuah pelanggaran.
Rooney kembali mendapat peluang pada menit ke-61. Terlepas dari jebakan off-side dan sudah berada di dalam kotak penalti, sang striker melepaskan sebuah tendangan keras dengan kaki kananya, namun sayang hanya menyamping tipis ke sisi kiri gawang Sirigu.
Pertandingan menjadi menarik, dan Italia yang kini giliran mendapat peluang. Daniele De Rossi mengirim bola lambung yang cukup cantik ke arah Matteo Darmian, namun bek Torino mampu diatasi Jagielka yang melakukan tekel bersih dan mengamankan bola sehingga Inggris bisa melakukan serangan balik.
Lewa skema permainan serangan balik ini, Ross Barkley, yang baru saja masuk menggantikan Welbeck, melepaskan tendangan dari sisi kanan kotak penalti Italia, namun bola bisa diblok Sirigu.
Ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-72, Johnson melakukan percobaan dengan tendangan kaki kirinya dari jarak cukup jauh, namun bola hanya tipis ke sisi kiri gawang Sirigu.
Tiga menit kemudian, Inggris mendapat tendangan bebas setelah Sturridge dilanggar Giorgio Chiellini. Tendangan bebas dilakukan Leighton Baines. Namun, tendangan kerasnya masih bisa diblok Sirigiu, yang di pertandingan ini menggantikan posisi Gialuigi Buffon.
Harapan Inggris untuk menyamakan kedudukan tercipta pada menit ke-85. Gerrard melepaskan tendangan bebas, namun mengenai pagar hidup dan bola melambung ke atas mistar gawang. Dua menit berselang, giliran usaha tendangan kaki kiri Rooney dari depan kotak penalti, yang juga masih melambung.
Satu menit jelang pertandingan di waktu normal akan berakhir, Sterling juga mendapat peluang dengan tendangan kaki kirinya, namun ada Chiellini yang melakukan penyelamatan gemilang.
Di masa tambahan waktu, justru Italia yang mendapat peluang bagus lewat tendangan bebas. Pirlo mengarahkan bola ke udara, namun hanya menerpa mistar gawang. Detik-detik jelang pertandingan berakhir, Cahill melakukan sapuan bersih atas usaha Ciro Immobiole. Hingga pertandingan berakhir, pasukan Cesare Prandelli sukses menjaga keunggulan 2-1!
© KATABANGJAKA