Saturday, March 23, 2019

Bedah MRT Jakarta : Bagian Kedua


            Mari kita bahas tentang stasium MRT.

            Dari 13 belas stasiun, enam stasiun diantara nya adalah stasiun bawah tanah seperti St. Bundaran HI, St. Dukuh Atas, St. Setiabudi, St. Bendungan Hilir, St. Istora dan St. Senayan. Untuk stasiun layang dimulai dari St. Sisingamangaraja, St. Blok M, St. Blok A, St. Haji Nawi, St. Cipete Raya, St. Fatmawati, dan stasiun terakhir Lebak Bulus.

            Untuk fasilitas pada area tiap stasiun tidak jauh berbeda, yang pertama ada nya tangga dan ekskalator. Untuk ekskalator gunakan bagian sebelah kanan untuk mendahului jika tidak terburu-buru lebih baik menggunakan bagaian sebelah kiri ekskalator. Selanjutnya ada kantor pelayanan untuk pelanggan, selain itu ada toilet umum, tempat ibadah, ruang ibu menyusui, dan juga ruang pertolongan pertama. Untuk stasiun bawah tanah terdapat penyejuk ruangan, sementara itu pada stasiun layang tidak terdapat penyejuk namun dioptimalkan dengan desain sirkulasi udara yang terbuka. Tak hanya itu, tiap stasiun juga terdapat public announcement dan juga papan elektronik yang menampilkan jadwal pemberangkatan kereta. Oh iya, untuk gerbang atau pintu masuk penumpang biasa itu berbeda dengan penumpang disabilitas pengguna kursi roda, yang mana pintu khusus kursi roda lebih besar dibandingkan pintu penumpang biasa.

            Dari tiga belas stasiun total ada 672 unit automatic sliding doors atau pintu geser otomatis, 168 pintu darurat dan juga ada 56 unit pintu khusus masinis.

            Untuk tiket bisa dibeli pada mesin tiket otomatis yang juga digunakan untuk isi ulang tiket. Tiket MRT sendiri ada dua, single trip untuk satu kali perjalanan dan juga multi trip yang bisa diisi ulang saldo tiketnya. Jangan takut tidak ada kembalian karena tiap mesin dilengkapi dengan tempat uang kembalian dan juga adanya tombol bantuan apabila kita tidak paham.

            Untuk membeli tiket pada ticket vanding machine begini caranya; pertama sentuh layar dan pilih jenis transaksi, lalu ikut petunjuk dilayar, masukan uang, ambil tiket, tanda bukti dan juga uang kembalian. Untuk isi ulang saldo juga tidak jauh berbeda dengan membeli tiket.

            Mungkin itu aja yang bisa gwa sampaikan ke teman-teman mengenai MRT Jakarta. Semoga moda transportasi terbaru ini beroperasi dengan lancar sehingga sedikit banyak dapat mengurangi kemacetan ibukota. Dan untuk teman-teman semua yuk kita jajal MRT dan gunakan moda transportasi publik lainnya untuk membantu pemerintah mengurangi macet. Makasih….

Refrensi : mrt.jakarta

Wednesday, March 20, 2019

Bedah MRT Jakarta : Bagian Pertama


            Mass Rapid Transit atau biasa kita sebut MRT akan menjadi salah satu moda transportasi yang akan digunakan masyarakat Jakarta nantinya. Proses pembangunan MRT pun hampir rampung dan rencananya akan di buka komersil dalam beberapa minggu ke depan. Namun sebelum itu, pihak MRT Jakarta telah melakukan serangkaian uji coba termasuk melakukan trial run yang dibuka untuk masyarakat umum.

            Nah, sebelum MRT Jakarta fase I (Bundaran HI – Lebak Bulus) di buka untuk komersil mari kita bedah MRT Jakarta.

            MRT Jakarta fase I (Bundaran HI – Lebak Bulus) hanya membutuhkan waktu lebih kurang tiga puluh menit, dengan melewati enam stasiun bawah tanah dan tujuh stasiun layang. Total jarak tempuh ialah 1.067 kilometer. Dengan total rangkaian kereta MRT yang berjumlah enam belas rangkaian dan tiap rangkaian dapat menampung sekitar 1.800 penumpang, setiap rangkaian terdiri dari enam gerbong kereta. Jam operasional MRT dimulai dari pukul 05.00 sampai 24.00 WIB dan rentang waktu antar kereta adalah 5 menit saat jam sibuk.

            Kereta MRT di produksi oleh Nippon Sharyo, yakni perusahan asal Jepang. Untuk dimensi nya adalah 20 x 2,9 x 3,9 meter (Panjang x Lebar x Tinggi) dengan dominansi warna biru dan juga abu-abu metalik. Badan kereta terbuat dari baja anti karat, dan jendela safety glasses yang menyerap panas. Untuk tempat duduk nya sendiri berukuran 43 x 42 cm yang terbuat dari fober reinforced plastic yang tahan api. Selain itu di tiap kereta juga terdapat pendingin ruangan, CCTV, bagasi yang terdapat diatas bangku prioritas, area kursi roda, pintu darurat, alat pemadam api dan lainnya.

            Untuk kecepatan maksimal kereta yakni 100 km/jam untuk di bawah tanah dan 80 km/jam di jalur layang. Kereta MRT merupakan automatic train operation.

            Mari kita bahas sedikit lebih detail. Panjang satu batang rel yaitu 20 dan 25 meter dengan lebar 1.067 mm. total lebih kurang ada 3.585 batangan rel yang mana batangan rel terbuat dari material campuran karbon (C), Mangan (Mn), Silikon (Si), Fosfor (P) dan juga belerang (S). Untuk beratnya sendiri tiap satu batang rel memiliki berat 1.300 kilogram (54,45 kg/meter). Total panjang rel lebih kurang 36.000 meter yang mana 30.000 meter merupakan jalur penumpang dan 6.000 meter ialah jalur depo yang berada di Lebak Bulus. Jumlah bantalan rel nya sendiri lebih kurang ada 52.300 buah, 26.000 buah untuk konstruksi jalur layang, 17.000 buah untuk konstruksi bawah tanah dan 9.300 buah untuk area depo.

            Sebelum membahas mengenai stasiun MRT, gwa coba kupas terlebih dulu mengenai layanan ramah disabilitas yang ada pada MRT Jakarta.

            Yang pertama, ada pintu masuk khusus penumpang disabilitas yang menggunakan kursi roda, selain itu ada juga lift untuk penumpang prioritas, ada juga toilet khusus penyandang disabilitas, pada lantai stasiun dipasang blok taktil yang mempermudah tuna netra. Memang apa saja sih yang dikategorikan penumpang prioritas? Yang pertama, lansia, cidera, ibu hamil, orang tua yang membawa anak kecil, dan juga penyandang disabilitas. Lalu untuk lokasi tempat duduk prioritas berada disudut tiap kereta.

Sunday, March 03, 2019

Belum Kenal Perempuan


            Semua ini berawal beberapa minggu yang lalu pada saat gwa masuk sekolah siang hari. ketika itu ibu-ibu saling bercengkrama sambil membeli sayuran pada tukang sayur keliling.

            “Iya.. Mas Jaka emang suka jalan kaki pulang sekolah sendirian aja” ucap si tukang sayur dengan suara khas jawa. “Belom kenal cewek, kayaknya tuh anak” lanjutnya

            “Emang gitu die mah, mending jalan dari pada ngeluarin duit buat bayar angkot” jawab ibu gwa.

            Gwa yang mendengarnya dari dalam rumah pun tersenyum sendiri sambil belajar untuk ulangan sejarah. Gwa pun membantah perkataan si tukang sayur, dalam hati gwa berkata “Jadi selama ini cewek yang gwa kenal tuh cewek jadi-jadian kah?”. Hehehehe…

            Temen gwa yang pernah ngerasain pesantren semasa SMP, sodara gwa yang lulusan pesantren. Yang “sholeh dan sholehah” toh tetep kenal cewek kok, bahkan pacaran. Walaupun kalo ketehuan ustad (guru-nya) bisa di hokum. Hehehehe…

            Gwa kenal banyak cewek kok, bahkan kontak di handphone gwa lebih banyak cewek daripada cowok. Karena gwa takut dibilang homo. Dan gwa berprinsip lebih baik di kata playboy dengan banyak kontak cewek daripada di bilang homo karena nyimpen banyak foto cowok “seksih”. Hehehehe…. Itu hanya candaan aja. Boleh di cek kok. Bukan homo! Hehehe..

            But, sebenarnya gwa tau maksud si tukang sayur. Dia mau bilang kalo gwa gak punya pacar. Dan itu benar, karena emang gwa belum mau pacaran dulu. Kalo alesan kebanyakan orang sih “mau fokus belajar dulu, ntar kalo udah sukses baru deh” termasuk gwa. Selain itu, gwa gak mau aja sia-siain masa putih abu-abu gwa hanya dengan sibuk mencari sensasi untuk memikat perempuan agar mau jadi pacar. Lebih baik gwa sibuk cari prestasi agar universitas tertarik dengan gwa. Asiik…

            Ada lagi sih, tapi jujur. Alasan yang ini entah mengapa gwa tuh malu.

            Gwa mau cari yang cocok dan gwa belum nemu yang cocok karena gwa mau jalin hubungan yang serius (peace).

            Dan alasan yang paling masuk akal adalah… karena gwa jelek. Hehehehe… bayangin aja, gwa kenal banyak cewek, punya kontaknya, tapi dari sekian banyak yang gwa kenal gak ada satu pun yang jadi pacar gwa. Sekali lagi, bukan karena gwa homo! Peace.

            Oke fix, tulisan ini emang bener-bener gak jelas. Karena sebenarnya gwa belakangan ini gak ada mood dan feel untuk nulis. Tapi pas tadi gwa buang air besar, ilham pun masuk ke jiwa gwa dan memberikan sebuah ide dari keresahan gwa yang di cap “belom kenal perempuan” sehingga gwa memutuskan untuk menuangkan ide itu pada karya tulis yang tidak jelas maksudnya ini. Mohon maaf kalo ada yang tersinggung, terutama barisan para mantan (gak ada hubunganya).

© KATABANGJAKA