Pidato Presiden Joko Widodo pada pembukaan
Konferensi Asia Afrika, Rabu (22/4/2015), "menjewer" badan ekonomi
dunia, yaitu Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank
Pembangunan Asia (ADB). Pasalnya, tiga badan ekonomi tersebut dianggap
tak berkontribusi maksimal menyelesaikan masalah ekonomi negara-negara
yang tertinggal di Asia dan Afrika.
Namun, pidato tersebut diharapkan tak hanya
jadi retorika semata. Presiden, melalui Konferensi Asia Afrika (KAA),
ditunggu untuk melakukan upaya nyata suatu badan baru yang benar-benar
berfungsi bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat di Asia dan Afrika.
"Pidato tersebut bagus, retorikanya. Nah, sekarang alternatifnya apa untuk melakukan support
pembangunan, di negara-negara Afrika terutama? Kan tidak ada. Makanya
peran badan baru di luar Bank Dunia itu perlu," ujar pengamat ekonomi
Didik J Rachbini kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Didik
menjelaskan, badan keuangan, terutama Bank Dunia, memiliki kontribusi
yang berbeda-beda bagi negara-negara di Asia dan Afrika. Bagi
negara-negara yang maju dan berkembang pesat, peran Bank Dunia tak lagi
besar. Bahkan, dia menyebut Bank Dunia saat ini layaknya anak kecil jika
dibandingkan Jepang, Tiongkok, India, bahkan Indonesia.
Namun
di sisi lain, beberapa negara Asia dan Afrika yang tertinggal masih
sangat tergantung dengan Bank Dunia. Oleh karena itu, apabila badan
keuangan tersebut dinilai tak mampu menyelesaikan masalah ekonomi di
negara Asia-Afrika, maka badan keuangan alternatif harus dibentuk.
"Pidato
itu dipuji, ya saya setuju. Secara politik, bagus estetikanya. Akan
tetapi kan kalau mau realistis dalam ekonomi, ya upaya membikin
alternatif itu harus direalisasikan," kata dia.
Saat ini,
negara-negara Asia dan Afrika belum sepenuhnya lepas dari kemiskinan.
Bahkan, kelaparan masih kerap terjadi di negara-negara di kedua benua
tersebut. Di sisi lain, ketimpangan ekonomi sosial pun kian
menjadi-jadi, menunjukkan bukti bahwa belum semua lapisan masyarakat
Asia-Afrika merasakan pembangunan.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com
No comments
Post a Comment