Cuaca panas dengan suhu meninggi pada siang hari, plus macet parah, bisa memicu overheat pada
mesin mobil. Kedua faktor tersebut sebenarnya bukan penyebab utama
mesin panas tinggi. Dalam kondisi mobil yang sehat, suhu panas dan macet
yang parah tidak akan menyebabkan mesin overheat.
Salah
satu penyebabnya adalah sistem pendinginan mesin yang jarang mendapat
perhatian, ditambah kelalaian pemilik yang kerap mengesampingkan
pentingnya pengecekan kondisi air radiator. Padahal, pengerjaannya tidak
lebih dari lima menit (termasuk menambah air radiator).
Berikut ini penuturan Heron, Kepala Mekanik R Speed di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, mengenai penyebab overheatdan penanggulangannya.
Kurang lancar
"Sirkulasi air radiator yang
kurang lancar biasanya disebabkan oleh karat akibat kadar air bereaksi
dengan blok mesin. Kotoran tersebut nyempil di kisi-kisi
radiator, mengakibatkan sirkulasi air menjadi tidak sempurna," papar
Roni, panggilan akrabnya. Solusinya, lakukan servis radiator. Jika
gejalanya sudah tergolong parah, maka kisi-kisi harus diganti. Untuk
langkah perawatan, lakukan penggantian air radiator setiap 20.000 km,
dan gunakan carian anti-karat.
Volume cairan
Salah satu manfaat rutin
memeriksa kondisi air sebelum bepergian adalah kita bisa mengetahui
volume air apakah masih cukup atau berkurang. Jika air berkurang cukup
banyak (sebotol Aqua 600 ml atau lebih), maka itu menandakan adanya
kebocoran. Persoalan ini bisa berasal dari selang yang sudah getas,
sambungan selang, atau sil dan pegas tutup radiator yang sudah tidak
berfungsi dengan baik. Kebocoran dari tutup radiator biasanya terlihat
dari adanya bekas karat yang mengering di sekitarnya. Untuk itu, segera
ganti tutup radiator. Sementara itu, kebocoran selang dan sambungan
memerlukan perbaikan di bengkel resmi atau langganan Anda.
Lemah
Ketika putaran kipas yang bekerja
untuk mendinginkan radiator melemah, tak pelak proses pendinginan pun
menurun. Biasanya, hal ini teridentifikasi ketika mobil dibawa ngebut dantemperatur
naik, tetapi ketika mobil pelan, suhu cenderung aman. Masalah ini juga
bisa diketahui dari kipas tambahan (bagi yang menggunakan). Untuk
mencari tahu, cukup dengan menyalakan AC. Jika ada kerusakan, maka kipas
tidak akan berputar atau temperatur lambat laun naik. Solusinya, ganti
motor kipas tersebut. Jika sudah parah, biasanya kipas juga ikut diganti
karena biasanya ada kerusakan di bagian poros.
Oktan
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai—biasanya RON lebih rendah—bisa mengakibatkan mobil knocking (ngelitik). Jika terus dibiarkan, maka mesin akan cenderung panas. Rasio kompresi dan setelan waktu pengapian (timing)—untuk mobil yang masih menggunakan distributor—harus sesuai dengan BBM.
Darurat
Mesin mobil yang mengalami gejala overheat biasanya diawali dengan munculnya kondisi ngelitik
yang berlebih pada mesin. Untuk mobil yang menggunakan indikator jarum,
hal itu bisa dilihat dengan adanya peningkatan suhu. Untuk indikator
yang memakai gambar, mesin akan langsung mati ketika overheat.
Jika hal itu terjadi, segera pinggirkan mobil ke tempat yang aman,
pasang segitiga pengaman agak jauh di belakang mobil. Tunggu beberapa
menit sampai suhu mesin turun (bisa dibantu dengan menyiramkan air dari
radiator jika mencukupi).
Setelah mesin dingin, cek kondisi air.
Namun perlu diperhatikan, ketika membuka tutup radiator, pergunakan
juga kain tebal (jika tutup masih panas), dan putar secara perlahan.
Jika ada tekanan air, tekan tutup radiator sambil putar perlahan. Jika
sudah terbuka dan ternyata volume air masih penuh, tutup kembali
radiator. Jika temperatur sudah normal, bawalah mobil ke bengkel
terdekat.
Sumber : http://www.otomania.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments
Post a Comment