Friday, May 10, 2019

Berakhayal Di Tengah Laut (Cirebon #3)


                Hari ini adalah hari terakhir gwa di Cirebon. Rencananya pagi ini, gwa kembali mencari nasi jamblang di sekitar GOR Bima tempat masyarakat Cirebon beraktivitas di minggu pagi untuk olah raga atau pun sekedar mencari sarapan seperti gwa.
            Huft… sepertinya gwa masih belum beruntung karena setelah keliling memutari nya gwa juga belum menemui penjual nasi jamblang, yang ada malah penjual nasi bakar dengan lauk ayam bakar. Yasudah lah, nikmati dan syukuri saja yang ada.
              Seusai menyantap makan pagi, Dhea mengajak ke salah satu wisata gua yang ada di Cirebon. Lagi-lagi karena sekiranya akhir pekan sehingga akan banyak pengunjung yang juga datang, gwa pun mencari destinasi lain di sekitar Cirebon.
            “Dhe, sini pantai dimana? Pantai yok” ajak gwa
            Sedikit menjauh dari pusat kota, kami pun sampai di PELABUHAN. PELABUHAN?
            Gwa kira Dhea membawa gwa ke pantai wisata dengan pasir putih dan air laut yang jernih serta banyaknya orang-orang yang bermain selancar.. itu di Bali ya? Hmmmmmm…
            Ternyata ada pantai wisata yang terselip diantara pelabuhan dan juga hutan bakau. Airnya juga tidak terlalu jernih karena aktivitas kapal nelayan dan juga kapal besar yang berlalu lalang di tengah laut sana. Tetapi banyak juga wisatawan yang bermain air di bibir pantai. Ada juga yang lebih memilih naik perahu nelayan hingga ke tengah laut, ya… hanya sekedar melihat lautan. Dan ada juga yang memancing di atas tembok pemecah ombak.
            Itulah pilihan gwa. Bukan mancing, bukan juga naik perahu, apa lagi berenang… toh rencana dadakan, mana bawa baju ganti, hmmmmm…
            Duduk di atas tumpukan batu sebagai tembok pemecah ombak sambil melihat para pemancing yang mencari ikan dan kapal-kapal besar yang berlalu lalang di tengah laut adalah pilihan gwa.
            Tak lupa juga gwa dan Dhea kembali berakhayal tentang pertemanan jauh kami ber-12 (Gwa, Dhea, Azka, Rzya, Risat, Adnan, Rafi, Denis, Widya, Fudin, Metha dan Indah). Gwa membuka google maps. Lalu mencari arah dimana Bengkulu, Pulau Bangka, Padang, Jakarta, Bekasi, Cilegon, Garut, Pekalongan, Ngawi, Banjarmasin dan Balikpapan, Cirebon jangan sampai lupa ya…
            Lalu, gwa merekam sebuah vidio sambil mengarahkan lensa kamera kearah kota-kota tempat kami tinggal hingga klimaks-nya “nanti kita kumpul disana… (menunjuk ke laut lepas)”. Ya bila ingin di cari tengah-tengahnya hanya laut Jawa jawabannya.
            Sinar mentari mulai menyengat pori-pori kulit, kembali ke rumah Dhea adalah pilihan terbaik. Sembari jalan, mata melirik kiri dan juga kanan memperhatikan jalan juga warung nasi jamblang, hehehehe… tapi tak juga ketemu.
            Setelah sampai hal yang pertama terpikirkan adalah istirahat, karena nanti malam gwa gak mau tidur di kereta.
            Saat terbangun dari tidur, mentari sudah tak lagi diatas kepala. Mandi dan packing kembali lalu menghabiskan sore hari hanya untuk bermain telepon pintar. Malamnya, setelah adzan isya gwa pamit dengan ibu Dhea, sedangkan ayahnya lagi keluar rumah katanya.
            Sepanjang perjalanan, gwa berpikir bagaimana cara nya agar bisa menambah waktu libur ini? Besok sudah kembali sekolah dan kembali bertemu guru juga pelajaran yang terkadang membuat bosan. Masih ingin di Cirebon, itu yang terlintas di pikiran gwa. Suasana yang tenang dan jamuan yang ramah dari keluarga Dhea membuat gwa nyaman.
            Di dalam kereta gwa kembali berpikir, pergi kemana liburan selanjutnya? Bengkulu? Banjarmasin? Balikpapan? Padang? Bangka? Cukup jauh dan mahal ongkosnya, jelajah Jawa saja dulu. Ngawi? Pekalongan? Garut? Cilegon? Bekasi?? Terlalu dekat… hmmmmmm…
            Dan kereta pun sampai di Ibukota tepat pada waktu yang tertera pada tiket. Ayah sudah menjemput dan menunggu di pintu keluar, semoga saja tidak bingung untuk gwa mencarinya seperti mencari si Dhea pada pintu keluar stasiun Cirebon Prujakan tiga hari yang lalu.
            Tidak ada oleh-oleh yang gwa bawa, hanya pengalaman dan cerita yang bisa gwa bagikan kepada banyak orang sekitar.
            Selanjutnya, kemana? ….

No comments

© KATABANGJAKA