Tiap
cabang olah raga rata-rata terdiri dari dua kelompok dengan dua pendamping.
Untuk di Sirkuit Sentul ( cabang Balap Sepeda Jalan Raya) sendiri, terdiri dari
tim 11 dan 12 dengan pendamping Kak Varhan dan Kak Nunu. Dan kami menamakan tim
ini dengan “antar kota antar provinsi “ karena dalam tim kami terdiri dari
berbagai kota dan provinsi, gitulah kira-kira hehehe…. Terkecuali cabang
akuatik dan atletik yang membutuhkan banyak personil karena upacara
penghormatan pemenang (UPP) yang sangat banyak.
Oh
iya, cabang ini juga dapat dikatakan salah satu pelaksanaan UPP atau Victory Ceremony dengan jumlah yang
sedikit, hanya 20x dalam dua hari kalau gwa tidak lupa.
Tapi
tidak semudah yang kamu kira.. karena kami dikejar oleh waktu, kenapa begitu?
Karena jarak dari kampung atlet, Jakarta menuju Sirkuit Sentul, Bogor tergolong
jauh dibandingkan dengan tim yang lain. Merupakan satu-satunya venue yang berada diluar Jakarta. Jadi
kami harus bangun pagi karena pemberangkatan bis jam 6 dan hanya berangkat tiap
satu jam sekali. Mungkin itu juga kalau ada yang ingin menuju ke Sentul. Dan
baru pulang sore hari atau bahkan setelah mentari tenggelam. Dan sampai kampung
atlet sudah cukup malam dan juga lelah maka kegiatan yang gwa tunggu-tunggu
adalah makan dan tidur, hehehehe…
Tugas
hari pertama itu hari senin, tanggal 8 Oktober. dihari pertama Indonesia telah
memperoleh mendali yang dipersembahkan oleh M.Fadli, walaupun belum dapat emas
namun hal ini cukup membanggakan karena balap sepeda ditengah mentari yang
menyengat itu tak gampang loh… Di hari pertama gwa bertugas sebagai pengerek
dan juga ”tukang parkir” yang membantu sang pengerek agar tepat waktu ketika
bendera sampai di ujung tiang. Oh iya, di hari pertama sempat ada masalah yang
cukup menegangkan apalagi ketika itu VIP yang memberikan mendali dan boneka
momo adalah ketua INAPGOC. Hmmmm….
Tugas
dihari kedua, Selasa 9 Oktober. dihari itu gwa kembali bertugas sebagai
pengerek dan juga “tukang parkir”. Kami pun berangkat lebih pagi unutk
menjaga-jaga untuk meminimalisir keasalahan yang akan terjadi. Sebelum
pelaksanaan kami kembali mengecek kondisi tiang, katrol dan juga pengait
bendera. Oh iya… tau gak saking terlalu paginya kami datang, maka kami juga
cukup terlalu lama menunggu balapan selesai. Kami sudah memakai PDU disaat lap
yang masih tersisa 6 lap. Maka kami kegerahan memakai PDU dibawah mentari yang
teriknya cukup menyengat. Saat gwa cek suhu, ternyata mencapai 36° C. Jika
kalian penasaran silahkan coba sendiri. Tapi disamping itu gwa mendapatkan
pengalaman tambahan dimana gwa menonton balapan persis disamping jalan/trek
balapan. Dan Alhamdulillah dihari kedua tugas, kami berhasil menyelesaikannya
tanpa ada masalah.
Oke
mungkin itu aja sih ya cerita gwa mengenai tugas di Sentul. Pokoknya gwa seneng
banget dan menikmati tugas di Sentul Sirkuit, walaupun dengan cuaca yang
menyengat.
Tunggu cerita selanjutnya….
No comments
Post a Comment