Mass Rapid Transit atau
biasa kita sebut MRT akan menjadi salah satu moda transportasi yang akan
digunakan masyarakat Jakarta nantinya. Proses pembangunan MRT pun hampir
rampung dan rencananya akan di buka komersil dalam beberapa minggu ke depan. Namun
sebelum itu, pihak MRT Jakarta telah melakukan serangkaian uji coba termasuk
melakukan trial run yang dibuka untuk
masyarakat umum.
Nah, sebelum MRT
Jakarta fase I (Bundaran HI – Lebak Bulus) di buka untuk komersil mari kita
bedah MRT Jakarta.
MRT Jakarta fase I
(Bundaran HI – Lebak Bulus) hanya membutuhkan waktu lebih kurang tiga puluh
menit, dengan melewati enam stasiun bawah tanah dan tujuh stasiun layang. Total
jarak tempuh ialah 1.067 kilometer. Dengan total rangkaian kereta MRT yang berjumlah
enam belas rangkaian dan tiap rangkaian dapat menampung sekitar 1.800
penumpang, setiap rangkaian terdiri dari enam gerbong kereta. Jam operasional
MRT dimulai dari pukul 05.00 sampai 24.00 WIB dan rentang waktu antar kereta
adalah 5 menit saat jam sibuk.
Kereta MRT di produksi
oleh Nippon Sharyo, yakni perusahan asal Jepang. Untuk dimensi nya adalah 20 x
2,9 x 3,9 meter (Panjang x Lebar x Tinggi) dengan dominansi warna biru dan juga
abu-abu metalik. Badan kereta terbuat dari baja anti karat, dan jendela safety glasses yang menyerap panas.
Untuk tempat duduk nya sendiri berukuran 43 x 42 cm yang terbuat dari fober reinforced plastic yang tahan api.
Selain itu di tiap kereta juga terdapat pendingin ruangan, CCTV, bagasi yang
terdapat diatas bangku prioritas, area kursi roda, pintu darurat, alat pemadam
api dan lainnya.
Untuk kecepatan
maksimal kereta yakni 100 km/jam untuk di bawah tanah dan 80 km/jam di jalur
layang. Kereta MRT merupakan automatic
train operation.
Mari kita bahas sedikit lebih detail. Panjang satu batang rel yaitu 20 dan 25 meter dengan lebar 1.067
mm. total lebih kurang ada 3.585 batangan rel yang mana batangan rel terbuat
dari material campuran karbon (C), Mangan (Mn), Silikon (Si), Fosfor (P) dan
juga belerang (S). Untuk beratnya sendiri tiap satu batang rel memiliki berat
1.300 kilogram (54,45 kg/meter). Total panjang rel lebih kurang 36.000 meter
yang mana 30.000 meter merupakan jalur penumpang dan 6.000 meter ialah jalur
depo yang berada di Lebak Bulus. Jumlah bantalan rel nya sendiri lebih kurang
ada 52.300 buah, 26.000 buah untuk konstruksi jalur layang, 17.000 buah untuk
konstruksi bawah tanah dan 9.300 buah untuk area depo.
Sebelum membahas
mengenai stasiun MRT, gwa coba kupas terlebih dulu mengenai layanan ramah
disabilitas yang ada pada MRT Jakarta.
Yang pertama, ada pintu
masuk khusus penumpang disabilitas yang menggunakan kursi roda, selain itu ada
juga lift untuk penumpang prioritas,
ada juga toilet khusus penyandang disabilitas, pada lantai stasiun dipasang
blok taktil yang mempermudah tuna netra. Memang apa saja sih yang dikategorikan
penumpang prioritas? Yang pertama, lansia, cidera, ibu hamil, orang tua yang
membawa anak kecil, dan juga penyandang disabilitas. Lalu untuk lokasi tempat
duduk prioritas berada disudut tiap kereta.
No comments
Post a Comment