Kapan
terakhir kali temen-temen main hujan? Mungkin jawabannya semasa kecil dulu.
Ya.. ketika kecil dulu mungkin kita sering bermain air saat hujan mengguyur.
Kenapa setelah dewasa kita tidak lagi bermain saat hujan mengguyur? Malu karena
sudah besar, sepertinya itu jawaban terlaris. Lantas kenapa harus malu bila
kita bahagia?
Gwa
lupa siapa yang berbicara tapi gwa masih ingat sampai sekarang.. “Hidup
bukanlah untuk mencari kekayaan. Karena kita hidup itu untuk bahagia… percuma kalau
saja Lo punya banyak duit dan harta yang berlimpah tapi hidup lo gak bahagia”.
Sore
tadi, hujan turun ketika gwa dan teman-teman semasa kecil sedang bermain bola
dilapangan dekat rumah. Tanpa permisi, hujan langsung turun dengan deras, kami
pun kocar-kacir mencari tempat berteduh. Tak menunggu lama, hujan pun mulai
mereda
“Ayok
lah… lanjut maen (bola)” ajak gwa sambil memperhatikan awan gelap yang terus
bergerak
Bocah-bocah
SD yang senang hujan mengguyur pun langsung mengiyakan ajakan gwa dan berlari
ke tengah lapangan yang basah dengan sedikit genangan air. Namun Rafi dan
Venus, teman gwa yang kini berseragam
putih abu-abu hanya diam dan melihat para bocah bermain air ditengah lapangan. Tidak
lama kemudian, Gwa, Rafi dan Venus pun ikut main basah-basahan tanpa memikirkan
rasa malu. Dan benar saja, ternyata hal seperti itu mengasyikan sampai-sampai
kami tidak melanjutkan bermain bola karena larut dalam kebahagian yang lama gwa
tidak rasakan bersama teman-teman.
Hal
seperti ini memang tidak mau gwa lewatkan begitu aja, karena banyak hal menarik
yang kembali teringat pada masa kecil dulu. Apalagi kini, kami jarang sekali
main bersama karena kesibukan sekolah dan aktivitas masing-masing lainnya. Dan
juga ponsel pintar yang membuat orang lupa akan segalanya karena keasyikan
dengan dunia maya sehingga menjadi kurang bersosialisasi dengna lingkungan
sekitar kita.
Semoga
kebahagian bersama seperti itu masih bisa kita rasakan dilain waktu kawan..
kejarlah impian kita masing-masing namun, janganlah melupakan kawan mu yang
dulu main hujan bersama tanpa rasa malu.
No comments
Post a Comment