Sunday, December 16, 2018

Satu Jiwa


           2018 mungkin tahun yang istimewa untuk The Jakmania , terutama JM atau pendiri The Jakmania yang bahagia karena setelah 17 tahun menanti akhirnya pesta juara kembali terulang di tahun ini. Mungkin ini kado spesial menuju umur ke 21 tahun The Jakmania, tentunya harapan tak hanya sampai saat ini saja, masih ada harapan lain yang diinginkan oleh The Jakmania.

            Sebelum gwa membahas lebih jauh, apa salahnya bila kita flashback terlebih dulu ke tahun 2001 dimana kala itu Persija menjadi juara liga setelah mengalahkan PSM Makassar. Persija kala itu di perkuat oleh Bepe yang menyumbang 2 gol, satu gol lagi dibuat oleh Imran Nahumarury. sang kiper legenda, Mbeng Jean, yang harus kemasukan dua gol. Serta para pemain lainnya seperti Luciano Leandro, Antonio “Toyo” Claudio, Anang Ma’ruf, Widodo C Putro serta Sofyan Hadi yang mengantarkan Persija menjadi juara pada 2001 sebagai pelatih kepala.

            Setelah berhasil mengangkat piala, pesta juara dilanjutkan dengan konvoi bersama ribuan The Jakmania. Mungkin salah satu yang dikenang sampai saat ini adalah “nyebur di HI”.

            Hal serupa terulang di tahun 2018, Persija kembali meraih gelar juara liga yang juga bersaing ketat dengan PSM Makassar. Bermain di GBK tentu sudah menjadi kekuatan besar bagi Ismed dkk ditambah dukungan The Jakmania yang begitu semangat untuk mengulang kejayaan pada 2001. Dan yang perlu di garis bawahi, hanyalah Bepe, satu-satunya pemain yang juga merasakan sensasi juara pada 2001. Di tahun yang sama, Persija juga sudah meraih dua gelar juara lainnya. Piala Presiden dan boost sportsfix super cup 2018 di Malaysia.

            Setelah ini, para punggawa kembali fokus untuk Piala Indonesia, playoff liga champions Asia dan tentunya liga musim depan.

            Selayaknya tim juara dan seperti yang dilakukan pada 2001. Pawai juara juga dilakukan, pada 15 Desember 2018 dengan rute yang berawal dari pintu satu Gelora Bung Karno, lanjut ke Jl. Jend. Soedirman, Jl. M.H. Thamrin, melewati HI dan berakhir di gedung Balaikota dengan disambut Gubernur DKI Jakarta (Bpk. Anies Baswedan).
            Gwa juga ikut dalam pawai gelar juara, tapi tidak sampai Balaikota. Karena ada suatu hal yang akhirnya gwa pulang. Tapi untungnya gwa sempet ngeliat iring-iringan bis pemain dengan membawa trofi piala liga 1 2018. Ketika iring-iringan tersebut melintas gwa langsung lepas baju ‘The Founders Of The Jakmania’ punya ayah gwa yang kebetula lagi ke luar kota. Lalu gwa nyanyi lagu “satu jiwa” dan secara tidak sadar air mata membasahi muka dan kaki gwa sontak gemeteran. Saat itu yang nyanyi “satu jiwa” hanyalah gwa. Ini memang rencana gwa, karena gwa perhatikan lagu “satu jiwa” udah jarang dinyanyiin dan gwa gamau lagu itu terlupakan begitu aja karena bagi gwa lagu tersebut memiliki arti yang mendalam.

Makanya gwa menyanyikan lagu tersebut ketika iring-iringan pawai dengan mengangkat baju ‘The Founders Of The Jakmania’. Yang gwa artikan, tolong jangan lupakan para pendiri The Jakmania yang telah membangun organisasi ini hingga sebesar sekarang dan lagu “satu jiwa” yang menyatukan rasa cinta kita bersama sebagai The Jakmania.

Sajete!

No comments

© KATABANGJAKA