Saturday, July 07, 2018

Cerita Mas Joko - Ngomongin Pendidikan


Gwa bukan orang yang ahli dalam dunia pendidikan. Gwa bukan guru, gwa bukan menteri kemendikbud, gwa bukan pengamat pendidikan. Tapi terkadang dalam otak gwa kerap terlintas mengenai keresahan atau sesuatu yang janggal dalam dunia pendidikan di Indonesia dari pandangan gwa. Seperti…
            Kemarin gwa melihat sebuah acara lomba tari tradisional Indonesia yang diselengarakan  di salah satu kantor walikota di Jakarta. Mayoritas peserta dari tiap kelompok adalah anak-anak usia 6-12 tahun. Namun, gwa terheran ketika sebuah bintang tamu yang mengisi acara membawakan lagu yang bertemakan percintaan. Oh my god… Gwa berfikir.. kenapa lagu yang dibawakan bertema percintaan? Jelas tak sejalur dengan tema perlombaan yang kental dengan nuansa nusantara dan tradisional. Kenapa tidak menyanyikan lagu daerah? Atau lagu-lagu betawi jaman dulu, sehingga anak-anak kecil itu bisa mengenal lebih jauh mengenai budayanya walaupun hanya sebatas dalam dunia musik. Jangan sampai sepuluh hingga dua puluh tahun yang akan datang, anak anak muda Indonesia tidak tahu lagi tentang lagu lagu dari daerahnya.
            Selain itu, menurut gwa. Anak-anak tersebut secara tidak langsung “diracuni” dengan dunia percintaan yang seharusnya menurut gwa, tak pantas untuk anak-anak berumur 6-12 tahun.
            Mungkin menurut kalian ini bukanlah hal yang penting. Tapi sadar atau tidak, hal seperti itu membuat anak-anak jadi bertingkah yang tak selayaknya anak-anak lakukan. Apalagi ditambah dengan tayangan televisi yang tidak berkualitas. Wajar lah jika banyak anak sd yang menjalin hubungan asmara lalu mengumbarnya ke dunia maya dan kasus seksual yang terjadi pada anak-anak usia remaja.
            Jika negara ingin maju, tentunya majukan juga dunia pendidikannya. Agar kualitas dari anak-anak bangsa juga maju. Revolusi mental dengan menanamkan pendidikan berkarakter dalam sekolah tentu hal yang sangat baik. Tapi lebih baik juga sektor penunjang yang lain ikut membantu dalam kemajuan pendidikan Indonesia.

No comments

© KATABANGJAKA