Friday, January 20, 2017

Nostalgia Jambore Nasional X

          Awalnya sih saya tidak berniat untuk ikut. Tapi ternyata saya malah terpilih.

Dengan sedikit meneteskan air mata saya berpamitan kepada kedua orang tua dan keluarga yang lainnya. Maklum saja bila saya meneteskan air mata karna jamnas adalah Jambore pertama kali saya, sejak saya ikut Pramuka.

Tanggal 10 Agustus 2016 kami dilepas oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta (Bpk Djarot) digedung balaikota. Dan hari itu pula kami langsung menuju Cibubur. Kami dibawa dengan bus sekolah. Didalam bus sekolah saya tertidur lelap dilantai bus yang lumayan bersih.

Hati saya berdetak kencang dan cepat. Saat itu yang saya pikirkan ada kata "kontingen daerah" sejak kecil saya memang ingin menjadi kontingen daerah dan mimpi saya ternyata dikabulkan melalui JamnasX. Suatu kebanggaan bagi diri saya karna bisa membawa nama daerah kelahiran saya ditingkat nasional.

Saya membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk beradaptasi dengan peserta yang lain. Bahkan hingga ditkp saya masih terus beradaptasi dengan rekan sekontingen.

Sampai hari ke-tiga saya masih beradaptasi dengan teman teman dan lingkungan baru.

Setelah upacara pembukaan JamnasX, yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI (Bpk. Joko Widodo) dilapangkan utama.

Acara tidak selesai sampai situ saja. Namun, ketika di-subcamp kami mengikuti acara berikutnya. Nah mulai saat itulah saya sudah bisa beradaptasi dan mengikuti acara JamnasX dengan ceria.

Ketika teman teman sekontingen saya berkumpul, saya malah memisahkan diri dari mereka dan saya malah bercanda dan sharing pengalaman bersama teman baru saya dari Kaltim dan Papua Barat. *Tapi sayangnya saya lupa meminta nomor HP mereka berdua

Padahal kita belum lama kenal bahkan belum sampai hitungan jam. Tapi keceriaan kami bertiga melebihi semangat teman teman yang lainnya.

Tapi waktu membatasi pertemuan kita bertiga. Kita berpisah dan kembali ke tenda koncab masing masing.

Acara demi acara saya ikuti dengan senang hati. Walau masih ada saja sedikit rasa rindu keluarga. Padahal baru 5 hari tidak bertatap muka.

Oh iya. Sepanjang perhelatan jambore nasional kemarin. Tas saya adalah tas paling mahal. Kenapa? Karna isi tas saya adalah handphone teman teman sekoncab. Tak hanya hp namun berbagai cemilan dan air minum juga masuk kedalam tas kecil tersebut.

Dan dihari ke-5 kami jalan jalan ke Jungleland.

Ketika dijungleland kami menikmati banyak wahana. Dari yang ekstrim hingga yang basah basahan.

Oh iya ada cerita lucu dari pengalaman gwa dijungleland. Yakni ketika kami (koncab jakpus) masuk wahana rumah hantu.

Ketika mengantri, didepan rombongan kami ada kontingen Jambi yang perempuan. Nah, Jambi menjadi korban kejahilan dari kontingen kami. Banyak anggota koncab Jambi yang digombalin sama saya dan kawan kawan. Mulai dari modus minjam kipas hingga minta foto bersama kami lakukan semua.

Ketika didalam, kami menaiki kereta yang sudah disediakan, satu kereta cukup untuk 4 orang. Dan ketika diperjalanan yang gelap didepan kereta saya ada kereta pengunjung (bukan peserta jamnas) yang berhenti. Sekitar jarak 1 meter, kereta kami ikut ikutan mogok.

Awalnya sih kami mengira ini hanyalah faktor kesengajaan dari petugas, makanya kami memberikan diri. Namun ternyata itu bukanlah kesengajaan namun ada masalah Jogangguan teknis. Dengan suasana yang gelap dan dingin kami semua berteriak-teriak untuk minta tolong. Tapi sayang tidak ada yang mendengar, mau tidak mau saya dan Erih mendorong kereta kami dan pengunjung yang ada didepan kami. Ketika sampai saya dan Erih malah dimarahi karna tidak naik kereta.

Kedua, ketika kami sholat ashar berjamaah dimusholla. Alfian malah meminum air wudhu, karna ia kira itu adalah air "Aqua" memang airnya terasa seperti air minum biasanya.

Dan yang ini adalah kejadian yang sedikit mencuri perhatian dari kontingen yang lainnya. Kenapa? Disaat kami menunggu bus jemputan, koncab Jakpus, Sleman dan Jambi (putra) berada dalam barisan yang sama. Maka dengan spontan kita ber3 menyuarakan yel yel " JJJ, Jakarta, Jambi, Jogja " begitu terus hingga bus kami datang.

Tapi, koncab Jambi malah pergi. Tinggal Jakpus dan Jogja yang terus beryel yel. Ternyata ketika didalam bus kami bersatu dengan koncab Cilacap, kembali kami bertiga beryel yel " JJJ, JAKARTA, JATENG, JOGJA" dengan logat Jawa, koncab saya paling bersemangat.

Sesampainya kami dicibubur, kami mendapat kabar bahwa semua pakaian yang kami jemur dibuang. Kenapa? Karna kami menjemurnya berantakan dan disembarang tempat. Tapi Alhamdulillah ternyata pakaian kami hanya dikumpulkan didalam trasbag. Seperti pelelangan pakaian "bekas". Ketika dibuka mereka saling berebut untuk mengambil pakaiannya masing masing, lucu sih tapi sayang kita semua dimarahi. Wgwgwg.

BERSAMBUNG....

No comments

© KATABANGJAKA